Sumpah Pemuda, Satgas COVID-19 Curhat Suka Duka Jadi Relawan

Warga melintas di dekat mural bergambar tenaga medis dan Virus Corona (foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Selain petugas medis, relawan Satgas COVID-19 turut menjadi garda terdepan dalam melawan pandemi virus corona atau COVID-19 ini. Mereka terjun langsung ke pelosok-pelosok daerah untuk memberikan edukasi sekaligus membantu masyarakat yang terdampak. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Koordinator Relawan Satuan Tugas COVID-19, Andre Rahadian, bertugas mengkoordinir dan mengumpulkan relawan dari seluruh wilayah di Indonesia. Dia turut menceritakan tantangan yang dihadapi saat awal-awal pandemi. 

"Ini kan bencana non alam pertama selama hidup kita. Tantangannya adalah membiasakan, pertama kita harus mengubah perilaku kita sendiri dalam menggerakkan kerelawanan ini bahwa kita gak bisa berkumpul, gak ada posko," ujarnya saat talkshow memperingati Sumpah Pemuda yang digelar virtual, Rabu 28 Oktober 2020. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Menurut Andre, biasanya jika terjadi bencana umum akan dibuat posko, di mana semua orang yang terlibat akan berkumpul di sana, untuk berdiskusi, menyiapkan logistik, dan segala sesuatunya secara bersama-sama. Tapi, hal itu tidak bisa dilakukan saat pandemi ini. 

Baca Juga: Pakar Sarankan Ibu Hamil Masuk Prioritas Vaksin COVID-19

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Belum lagi, di awal-awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia, terjadi kelangkaan mulai dari Alat Pelindung Diri (APD), masker, hingga disinfektan, yang turut menjadi tantangan. 

"Jadi kita melakukan pelatihan mengenai apa ini COVID-19, apa yang bisa diberikan oleh relawan, itu secara daring. Kita siapkan logistik, pada saat itu di awal-awal ada kelangkaan APD, akses ke masker susah, disinfektan susah, ini yang kita kumpulkan di saat awal," lanjut dia. 

Andre melanjutkan, saat sudah masuk PSBB di Jakarta dan beberapa wilayah di Pulau Jawa, tantangan diperberat karena masyarakat terdampak langsung, terutama soal ekonomi. 

"Kita juga mengumpulkan kegiatan dan temen-temen semua untuk membantu masyarakat yang terdampak. Jadi kita ikut membagikan sembako, membantu mahasiswa yang tidak bisa pulang ke kampungnya tapi tetap harus ada di Jakarta atau di daerah asal, ini kita support dengan membuka warung-warung murah," kata dia. 

Dan lagi-lagi tantangannya, Andre harus mengorganisir semua itu tanpa harus sering bertemu dengan tim untuk mencegah penularan virus corona. Namun, Andre bersyukur banyak sekali donatur yang berpartisipasi dalam kegiatan relawan ini. 

"Untungnya banyak sekali donatur yang membantu kegiatan relawan ini. Kita banyak mendapat bantuan dari pengusaha, filantropis, universitas juga. Semuanya memberikan kontribusinya, baik waktu, dana dan tenaga juga," tutup Andre Rahadian.

Seperti diketahui, saat ini jumlah kasus COVID-19 masih tinggi. Untuk itu selalu patuhi protokol kesehatan dan selalu lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Menjauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan pakai Sabun.

#satgascovid19
#pakaimasker
#ingatpesanibu
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya