Alat Deteksi COVID-19 Buatan UGM Diuji Coba dengan 9 Rumah Sakit
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
VIVA – Alat pendeteksi COVID-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama GeNose memasuki masa uji diagnosis. Uji diagnosis ini bekerja sama dengan sembilan rumah sakit di DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta.
Peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra menjelaskan, uji diagnosis ditargetkan akan rampung dalam waktu tiga pekan mendatang. Dian merinci sembilan rumah sakit yang akan melakukan uji diagnosis GeNose selain di Yogyakarta akan ada pula rumah sakit di Magelang, Jawa Tengah; Malang, Jawa Timur dan Jakarta.
Baca juga: Banyak Anti Vaksin, Pakar: Imunisasi Tak Mencelakai Orang
Kesembilan rumah sakit ini adalah RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito, RS Bhayangkara, RSLKC Bambanglipuro, RSA UGM, RST Soetarto, RST Dr Soedjono (Magelang), RSUD Syaiful Anwar (Malang), dan RS Bhayangkara (Jakarta).
"Uji diagnostik ini targetnya 3 minggu selesai dengan 9 rumah sakit. Kalau misalnya setiap rumah sakit mengumpulkan 200 subjek dengan pengambilan 2 kali sampel napas menjadi 400 sampel napas dalam waktu tiga minggu bisa tercapai," ujar Dian di RSUP Dr Sardjito, Senin 26 Oktober 2020.
Dian mengungkapkan, pada fase uji diagnosis pihaknya akan melakukan uji validitas. Nantinya, hasil tes GeNose akan dibandingkan dengan hasil tes PCR.
Uji diagnostik ini juga dimaksudkan untuk bisa mengetahui apakah alatnya bisa akurat mendeteksi pasien COVID-19.
"Dalam uji diagnostik ini kita basic-nya menguji dan mengomparasikan kemampuan akurasi alat ini dengan PCR. Kalau bisa dikatakan setara swab PCR itu sensitivitasnya harus di atas 97 persen termasuk juga untuk PCR," sambung Dian.
Baca juga: Virus Kuat di Musim Hujan, Satgas COVID-19 Khawatirkan Libur Panjang
Sedangkan Ketua Tim Peneliti, Kuwat Triyana menyebut, GeNose akan mulai diproduksi pada November 2020. Kuwat menjamin nantinya harga tes GeNose akan ditekan menjadi paling rendah.
"Mudah-mudahan akhir November sudah bisa menghasilkan produk GeNose 120-200 unit. Kalau misal harganya, kami bercita-cita agar harganya serendah mungkin," ungkap Kuwat.