Sederet Pemicu Osteoporosis, Kurang Asupan Sayur hingga Obat Steroid

Ilustrasi tulang
Sumber :
  • Pixabay/Sbtineet

VIVA – Osteoporosis kerap dikaitkan dengan kurangnya asupan kalsium yang berasal dari susu. Padahal, dokter menyebut, sumber kalsium tak hanya dari susu yang berarti membuat risiko osteoporosis semakin rentan diidap masyarakat.

10 Makanan Sehari-hari yang Bikin Tulang Anda Awet Muda

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dr Karina Besinga SpOT (K) mengatakan bahwa banyak yang salah persepsi akan asupan yang tepat untuk tulang. Ia menyebut, osteoporosis bisa disebabkan oleh kekurangan kalsium yang berasal dari susu dan sumber makanan lainnya.

Baca Juga: Sering Pakai High Heels, Bahaya Osteoporosis Mengintai

Hari Osteoporosis Nasional, Perwatusi Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Kesehatan Tulang

"Pasien sering bertanya, susu apa yang harus diminum untuk mengatasi osteoporosis. Padahal osteoporosis bukan disebabkan kekurangan kalsium, ada kondisi lain yang perlu diperbaiki," ujar Karina dalam acara virtual yang digelar Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Susu memang bisa menjadi sumber kalsium bagi tulang. Tetapi, sumber kalsium pun sangat beragam mulai dari sayur hingga buah seperti sayuran hijau, alpukat, anggur, nanas, dan lainnya.

Terpopuler: Steroid Bukan Hanya Bikin Badan Besar, Pastikan BPA di Air Kemasan Tak Berbahaya

Selain itu, konsumsi obat jenis steroid ternyata dapat mengikis tulang tanpa disadari sehingga rentan idap osteoporosis. Biasanya, obat-obatan jenis steroid harus dikonsumsi pada beberapa penyakit seperti autoimun, ginjal, hati, paru, serta hipertiroid.

Kepala Hip, Knee, and Geriatric Trauma Orthopaedic Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Dr dr Franky Hartono SpOT (K), mengingatkan osteoporosis adalah penyakit tulang yang sulit dikenali lantaran tak bergejala.

Untuk itu, perlu dicegah sejak dini seperti memperbanyak gerak, olahraga secukupnya, dan paparan matahari yang tak berlebihan. Di samping itu, deteksi dini sangat diperlukan yakni pemeriksaan kepadatan tulang dengan menggunakan mesin dual energy X-ray Absorptiometry.

"Tulang yang keropos tersebut meningkatkan risiko patah tulang dan juga biasanya tanpa rasa nyeri," kata Hartono.

Osteoporosis

2 dari 5 Orang Indonesia Berisiko Osteoporosis, Ini Nutrisi dan Gaya Hidup yang Harus Diperhatikan

Di Indonesia, 2 dari 5 orang berisiko terkena osteoporosis, dengan 41,2 persen orang berusia di bawah 55 tahun sudah mengalami osteopenia atau kepadatan tulang menurun.

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024