Penjelasan Dokter Kenapa Angka Kasus COVID-19 Masih Tinggi

Ilustrasi hasil tes darah positif Virus Corona COVID-19
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Untuk menekan akan positif kasus COVID-19, tak henti-hentinya berbagai pihak menyerukan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan melakukan 3M: Memkai masker, Menjaga Jarak hingga Mencuci tangan pakai sabun. Seperti diketahui, angka kasus konfirmasi positif di tanah air masih tinggi dan terus bertambah. Hingga Selasa sore, 20 Oktober 2020, tercatat ada penambahan 3.602 kasus. Sehingga total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 368.842.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Untuk menekan laju penyebaran virus corona, penting untuk terus menerapkan protokol menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Namun dalam riset yang dilakukan, kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker terbilang tinggi, tetapi tidak untuk dua protokol lainnya.
 
"Untuk mencegahnya ada tiga memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Berdasarkan riset kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker sudah 95 persen, tapi untuk jaga jarak dan mencuci tangan hanya 75 persen," kata dr. Alfi Auliya Rachman dalam virtual conference peluncuran AIRSM Mask UNIQLO, Rabu 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Cegah Corona Anak Lebih Nyaman Pakai Face Shield? Cek Seberapa Efektif

Dedi Mulyadi Sindir Pemkot Depok Soal Damkar Tak Dilengkapi Peralatan Lengkap Saat Tugas

Kurangnya kombinasi ketiga protokol tersebut, kata Auliya bisa menjadi penyebab kenapa kasus corona di tanah air masih terus meningkat. 

"Salah satu alasan kemungkinan kenaikan kasus, itu karena tidak ada kesinambungan di antara 3 protokol itu," jelas dia.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Di sisi lain, dia terus mengingatkan untuk terus melalukan protokol tersebut, termasuk dalam menggunakan masker. Auliya menjelaskan, menggunakan masker menjadi penting saat ini tidak hanya untuk mencegah penularan COVID-19. Tetapi juga mencegah dari tertularnya penyakit lain serta infeksi saluran pernafasan. 

"Penting pakai masker, karena tidak hanya melindungi dari COVID-19, tapi penyakit lainnya. Dengan menggunakan masker, kita melindungi diri kita dan orang lain agar tidak menulari dan tertular," jelas dia.

Alfi juga menjelaskan, menggunakan masker sendiri bukan hanya di tempat keramaian saja. Menggunakan masker juga dilakukan di rumah, mengingat belakangan ini kasus corona di kluster keluarga meningkat.

"Ada spot wajib menggunakan masker, di tempat keramaian seperti perkantoran, mal, di transportasi umum. Tidak hanya itu, idealnya juga di rumah pakai masker karena kita tidak bisa jamin orang serumah, orang terdekat kita bebas dari COVID-19," jelas dia.

Sebaran debu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Lombok (sumber: BMKG Statmet ZAM Praya)

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Debu Erupsi Gunung Lewotobi Sampai Lombok, BMKG Imbau Warga Gunakan Masker

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024