Inovasi Atasi COVID-19, Ini 5 Fakta Perawatan Stem Sel
- Times of India
VIVA – Perawatan Stem Cell diharapkan akan menjadi sebuah teknologi perawatan sel generasi baru yang mampu mengatasi berbagai penyakit yang tak dapat disembuhkan. Seiring dengan berlanjutnya pandemi COVID-19, penelitian di bidang perawatan regeneratif sel punca diprediksi akan terus berkembang secara signifikan.
Banyak pengembangan yang dilakukan terkait pengobatan dan pencegahan COVID-19 oleh para peneliti di dunia. Pengembangan didominasi oleh bahan-bahan kimia, meski tak jarang menggunakan herbal ataupun stem sel. Nah, terkait stem sel sendiri, ternyata cukup menarik untuk diketahui. Seperti apa pengembangan pengobatan stem sel untuk COVID-19? Berikut faktanya.
Tren inovasi pengobatan
Saat ini, 'Perawatan Stem Cell' merupakan istilah yang sedang naik daun di dalam industri bio-regeneratif. Daewoong Infion resmi mengumumkan dimulainya uji klinis 'DWP710,' sebuah perawatan untuk gejala dispnea COVID-19 menggunakan 'DW-MSC,' sebuah teknologi independen terkait sel induk (stem sel).
Baca juga:Â Lima Zodiak Ini Paling Cocok Diajak ke Pelaminan
"Perawatan COVID-19 berbasis sel induk bernama 'DWP710' ini telah memasuki proses uji klinis melalui kick of meeting kami dengan Kementerian Kesehatan pada tanggal 13 Agustus 2020," ujar Nova Angginy, kepala peneliti di Daewoong Infion, dikutip dari keterangan tertulis.
Minimalisasi gejala sesak napas
Adapun Daewoong Infion memimpin industri farmasi dengan 'DWP710,' perawatan untuk gejala dispnea COVID-19 atau sesak napas, menggunakan DW-MSC. 'DW-MSC' adalah teknologi canggih dari Daewoong Group yang mampu memperkuat efek sel punca, memanfaatkan bahan bebas serum dan bebas xeno dalam proses budidaya sel punca mesenkim.
Perawatan ini terlah terbukti mampu mengobati infeksi dan peradangan akibat virus, bakteri, dan luka melalui berbagai penilaian kemampuan inflamasi.
Uji klinis fase 1 di Indonesia
Daewoong Infion telah diberikan izin untuk menjalankan uji klinis fase 1 untuk 'DWP710' bulan lalu, dan telah terpilih sebagai proyek kerjasama Kementerian Kesehatan pada tanggal 6 Agustus. Uji klinis dilakukan di rumah sakit 'RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo'.
Rumah sakit tersebut merupakan fasilitas kesehatan spesialisasi perawatan COVID-19 dengan berbagai pengalaman uji klinis global di bidang farmasi. Dan akan merekrut pasien mulai minggu ketiga bulan Agustus 2020 untuk menyelesaikan hasil uji klinis fase 1 pada bulan Oktober 2020.
Rencana uji klinis fase 2
Daewoong Infion akan memasuki uji klinis fase 2 untuk 'DWP710' pada kuartal pertama tahun 2021. Di bawah otorisasi darurat berdasarkan kerja sama aktif bersama dengan Kementerian Kesehatan di Indonesia, Daewoong Infion berencana untuk segera mendistribusikan perawatan ini setelah menyelesaikan fase 2 uji klinis dalam rangka mengatasi COVID-19. Perusahaan berencana untuk mengajukan proposal uji klinis fase 2 di Korea dan Indonesia.
Pengembangan perawatan lain
Sementara itu, Daewoong Infion memutuskan untuk melakukan penelitian dan pengembangan perawatan COVID-19 lainnya selain 'DWP710', yaitu 'Niclosamide' dan 'Camostat' melalui kerja sama dengan rumah sakit 'RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo'. Kedua produk tersebut dilakukan untuk mengantisipasi efek pada pengobatan pasien COVID-19 ringan dan berat.
Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu