Wabah Norovirus Bertahan 2 Minggu, Pahami Cara Pencegahannya
- globaltimes
VIVA – Norovirus saat ini tengah menjadi perhatian di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda. Virus yang memicu diare itu saat ini menimbulkan wabah di China dan sebenarnya telah ada di Indonesia.
Anda mungkin mengenal norovirus dari gejala khasnya yakni muntah dan diare. Juga dikenal sebagai gastroenteritis atau penyakit perut saat musim dingin, tetapi norovirus terkadang disalahartikan sebagai keracunan makanan.Â
Gejala cenderung berlalu setelah beberapa hari, tetapi norovirus dapat hidup di permukaan dan membuat sakit orang lain hingga dua minggu lamanya. Tentu, Anda tak boleh asal dalam menangani virus ini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), norovirus menyebabkan 19-21 juta kasus gastroenteritis akut per tahun. Meskipun sebagian besar gejala tidak serius, diare dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi.
Baca juga: Ada di Indonesia, 4 Fakta Wabah Diare Norovirus
Dekan FKUI Prof Ari F Syam menyebut virus ini juga ada di Indonesia seperti yang dilaporkan oleh peneliti Indonesia di jurnal internasional. Salah satunya yang baru saja di publikasi di Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020 yang dilaporkan oleh Dr.Juniastuti, dkk dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga.
Penelitian itu melaporkan bahwa dari 91 sampel feses yang diperiksa ternyata 14 sampel atau 15,4 persen mengandung Norovirus. Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia.
"Berbeda dengan virus SARS-Cov-2, Norovirus ini ditularkan melalui makanan atau istilah yang digunakan food borne. Kejadian luar biasa bisa terjadi jika adanya makanan yang tercemar oleh virus ini," kata Prof Ari.
Lantas, bagaimana norovirus menyebar?
Seperti banyak penyakit, norovirus menyebar melalui kontak dengan infeksi. Sayangnya, norovirus sangat menular dan sangat sulit dibunuh. Ia dapat hidup di air, bertahan hidup pada suhu ekstrim dan ditularkan melalui berbagai cara.
Berapa lama norovirus hidup di permukaan?
Virus dapat hidup di permukaan yang keras atau lunak selama sekitar dua minggu. Sementara, di air tenang ia bisa hidup lebih lama sampai berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun
Pencegahan Norovirus
Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah perlindungan terbaik agar tidak tertular. Sebab, tidak ada vaksin untuk melawan norovirus. Virus itu sendiri dapat bertahan dari pembekuan dan suhu hingga 140 F, dan hand sanitizer tidak berpengaruh padanya.
Jika ada yang sakit di rumah, seka permukaan keras dengan disinfektan berbahan dasar pemutih. Cuci selimut atau benda lembut lainnya dengan air panas.
Sampai saat ini prinsip penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak.
Selain itu, upaya yang dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi KLB akibat virus ini adalah kualitas makanan harus tetap terjaga baik disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga. Selan itu, masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun.Â
Jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.
#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19