Banyak Tak Percaya COVID-19, Psikolog: Jangan Dipermalukan

Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • dw

VIVA – Tak sedikit yang menganggap bahwa wabah COVID-19 hanya kabar bohong dan dinilai sebagai konspirasi. Psikolog Liza Marielly Djaprie menyebut bahwa perilaku sebagian masyarakat tersebut terjadi lantaran minim edukasi.

Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Bedanya Virus HMPV dan COVID-19?

Ia pun mengimbau agar masyarakat dengan perilaku tersebut bisa diajak berdiskusi secara santai. Sebab, mereka sebenarnya bersikap demikian lantaran ingin didengar pendapatnya.

"Ada cara baik yaitu edukasi yang tepat dengan cara diajak ngobrol, mereka ini hanya ingin didengar pendapatnya," kata Liza dalam acara virtual bersama lembaga survei KedaiKOPI, beberapa waktu lalu.

Punya 2 Istri Lagi di Film Terbaru, Fedi Nuril Sampai Datang ke Psikolog

Baca juga: Geger Virus Corona Picu Babi Diare, Berpotensi Menular ke Manusia

Dengan pendekatan tepat, lanjut Liza, maka masyarakat akan lebih mengenal bahaya dan cara penularan COVID-19 sehingga bisa lebih waspada. Sementara, jika memberi penjatuhan sanksi hanya akan mempermalukan mereka tanpa memberi efek jera lantaran tak memahami dengan jelas.

Virus HMPV yang Merebak di China Telah Ditemukan di Indonesia, Kenali Gejala Ini

"Jangan sanksi yang menjadikan mereka bahan lelucon, misal mereka (orang tak percaya) malah mengunggahnya ke media sosial untuk dipermalukan," lanjut Liza.

Faktor lain yang memicu ketidakpedulian akan bahaya COVID-19 kemungkinan dari sisi ekonomi. Sebagian masyarakat kalangan bawah seolah tak peduli dengan bahaya COVID-19 sehingga masih tetap bebas bekerja tanpa menerapkan protokol kesehatan.

"Banyak yang tidak peduli dengan bahaya, karena mereka lapar dan harus memenuhi kebutuhan hidup. Mereka ingin memenuhi kebutuhannya dan keluarganya," tuturnya.
 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati.

Dinkes Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi HMPV: Tak Seperti Covid-19

Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, menyatakan virus Human Metapneumovirus atau HMPV, bukan virus baru dan sudah dikenal di dunia medis. Untuk itu, masyarakat jangan panik.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025