Jangan Asal Diet Keto, Efeknya Malah Timbun Kolesterol
- Freepik/brgfx
VIVA – Sudah beberapa tahun belakangan diet keto populer di kaum urban, lantaran menjanjikan tubuh yang ideal dengan banyak mengonsumsi protein. Alih-alih menyehatkan, diet keto tanpa edukasi yang luas bisa memicu peningkatan kadar kolesterol yang membahayakan jantung.
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Juwalita Surapsari SpGK, dalam acara virtual bersama RS Pondok Indah menuturkan, konsep utama pada diet keto dengan 70 persen asupannya adalah lemak, 25 persen tinggi protein, sisanya untuk karbohidrat. Banyak yang salah saat memilih protein yang akhirnya memicu penumpukan lemak jenuh.
Baca Juga: Aman Bagi Tubuh, Diet Mediterania Diklaim Lebih Baik dari Diet Keto
"Jenis lemak yang dipilih, bisa picu kolesterol jika pemilihannya lemak jenuh seperti ayam dengan kulit," ungkapnya, Rabu 14 Oktober 2020.
Sebab, saat lemak jenuh terlalu banyak dikonsumsi, memicu peningkatan LDL (jenis lemak jahat). Jika dibiarkan terlalu lama, bisa membuat kolesterol semakin banyak di pembuluh darah.
Selain itu, asupan karbohidrat yang sangat rendah membuat tubuh tidak lagi mendapat sayuran, buah, gandum utuh, serta kacang-kacangan. Jenis makanan tersebut berperan baik bagi tubuh dengan bersifat kardioprotektif.
"Dietnya rendah karbohidrat, mereka akhirnya enggak makan sayur, buah, kacang-kacangan. Padahal itu sifatnya melindungi kesehatan jantung dan pembuluh darah," katanya lagi.
Jadi, kata Dokter Juwalita, diet keto malah dikhawatirkan akan kekurangan serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk kesehatan sistem pencernaan. Untuk itu, diet keto hanya disarankan dalam jangka pendek serta dengan asupan lemak yang tepat.
"Lemak dari alpukat, protein dari ikan. Keto yang aman sebenarnya asupan protein tidak berlebihan. Aman jangka pendek untuk stimulasi weight loss. Setelah 3-6 bulan, balik lagi ke gizi seimbang," katanya.