Hindari Kelelahan, Jam Kerja Tenaga Medis COVID-19 Diatur Ketat

Tenaga medis melakukan tes usap atau swab test.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro

VIVA – Bukan hanya pasien saja, pemerintah juga memberikan perhatian lebih terhadap para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Sejumlah cara dilakukan untuk menjaga para tenaga medis agar tidak kelelahan dalam merawat pasien COVID-19, salah satunya adalah dengan mengatur jam kerja. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Kita sudah atur jam kerja tenaga medis karena bagaimanapun mereka menggunakan APD ada keterbatasan waktu. Dalam satu shift mereka (yang merawat pasien COVID-19) tidak sama dibanding yang tidak menjaga COVID-19," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, dr. Rita Rogayah, dalam talkshow, Senin 12 Oktober 2020.

Tidak hanya mengatur jam kerja saja, Rita menyebut tenaga medis juga dibekali dengan asupan makanan yang seimbang serta vitamin untuk menjaga imunitas mereka. 

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Baca juga: WHO Tak Sarankan Lockdown Lagi, Bikin Orang Miskin Makin Miskin

"Diperhitungkan jam istirahat hal seperti ini diperhatikan agar kerja aman nyaman, semua petugas harus dapat perhatian termasuk keluhan. Ini penting supaya keluhan mereka ditangani dengan baik," tutur Rita.

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19

Di sisi lain, Koordinator RSD COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono,  tenaga medis di RS Darurat Wisma Atlet juga memberikan batasan jam tenaga medis untuk merawat pasien COVID-19. Ini dilakukan untuk memastikan tenaga medis selalu dalam kondisi sehat. 

"Wisma atlet mengelola dengan sedemikian rupa yang bertugas langsung pada pasien di sana kita satu shift ada lima tim. Satu tim bekerja selama 8 jam. Untuk gantian shift adalah selama 32 jam dari 32 jam ini memberikan peluang untuk istirahat tidak merasa beban tinggi," kata Tugas. 

Selain itu, Tugas juga menyebut pihaknya juga memberikan support imunodulator atau vitamin kepada para tenaga medis untuk menjaga imunitas mereka selama merawat pasien.

Selain itu, olahraga dan sedikit hiburan juga menjadi kunci menjaga imunitas para tenaga kesehatan yang merawat pasien di RS Wisma Atlet. 

"Melakukan olahraga, ada hiburan juga seperti nonton bareng kemarin tapi sesuai protokol kesehatan. Sehingga kita memperhatikan mereka agar mereka kerja tanpa pressure (tekanan)," ujarTugas. 

Selain itu, pihaknya juga memberikan bimbingan rohani dan psikologis kepada tenaga medis di Wisma Atlet. Tujuannya, kata Tugas agar tenaga medis yang bekerja tidak merasa tertekan atau kelelahan selama merawat pasien COVID-19 di Wisma Atlet.

Harvey Moeis Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Timah

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Harvey Moeis bersaksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah pada tahun 2015-2022.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024