Efeknya Bisa Buruk, Jangan Lupa Sering Berkedip Saat Main Gadget

Ilustrasi main gadget dan chatting
Sumber :
  • Pixabay/DariuszSankowski

VIVA – Kebiasaan menatap layar gadget membuat mata jarang berkedip hingga berisiko menimbulkan gejala mata kering.

Menkomdigi Meutya Hafid Imbau Pelajar Main Gadget Maksimal 8 Jam Sehari, Biar Mental Sehat

Menurut laporan Digital 2020: Global Digital Overview yang dirilis oleh Data Reportal, rata-rata penduduk Indonesia usia 16-64 tahun menghabiskan hampir 8 jam menggunakan internet. Sedangkan, untuk bermain game sekitar 85 persen orang menggunakan smartphone dan 50 persen menggunakan komputer atau PC.

Frekuensi berkedip atau blinking rate memiliki peran sangat penting dalam menjaga stabilitas air mata. Menurut Dr. Nina Asrini Noor, SpM Dokter Spesialis Mata, Dry Eye Service RS Mata JEC, aktivitas visual di hadapan monitor, baik itu komputer, handphone, atau video display terminal (VDT) dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lama, dapat menurunkan frekuensi berkedip.

Atasi Kecanduan Gadget pada Anak dengan Pemrograman Inovatif

Baca juga: Badminton, Olahraga Paling Sering Sebabkan Cedera Mata

Frekuensi berkedip yang normal pada umumnya berkisar antara 12 sampai 15 kali per menit, namun saat melakukan aktivitas visual yang berhadapan dengan layar dapat turun menjadi 5-10 kali per menit.

7 Tips Menjaga Kesehatan Mata di Usia Lanjut

Menurunnya frekuensi berkedip rentan menimbulkan gejala mata kering seperti mata perih atau panas, terasa mengganjal, mudah merah dan berair, terasa lengket, atau gatal. Jika diabaikan, mata kering dapat menngganggu kualitas penglihatan hingga menimbulkan kerusakan pada permukaan mata.

Masalah ini juga kerap dialami oleh para gamers. NewZoo Report 2019 mengungkapkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah gamers terbanyak ke-12 di dunia, ada setidaknya 62 juta gamers yang mayoritas adalah generasi milenial.

Oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya gejala mata kering, gamers atau VDT users lainnya dianjurkan untuk secara aktif berkedip selama mereka sedang beraktivitas di hadapan layar, disertai istirahat dari menatap layar setiap 20 menit.

Untuk lebih menekankan pentingnya kesehatan mata, melalui kampanye Insto Dryeyeducation, ambil bagian dalam upaya edukasi kesehatan mata masyarakat Indonesia. Selain itu juga memberikan dukungan di ajang Piala Menpora Esport 2020 yang diselenggarakan Indonesia Esports Premiere League (ISPL).

"Sebuah momentum yang tepat melalui ajang Piala Menpora Esports 2020 untuk kami mengedukasi sekaligus mengenalkan gejala mata kering dan cara mengatasinya,” ujar Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Giring Ganesha, Ketua Pelaksana Piala Menpora Esports 2020, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 esports semakin populer dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Kendalanya, bermain game berjam-jam dapat mengakibatkan mata menjadi kering dan tidak nyaman. 

"Padahal dalam kompetisi esports dibutuhkan fokus untuk performa yang baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya