2 Kandidat Vaksin COVID-19 Siap Edar di Indonesia

Ilustrasi vaksin virus corona
Sumber :

VIVA – Empat kandidat vaksin COVID-19 telah disiapkan untuk masyarakat dalam rangka mencegah penularan virus di Indonesia. Meski masih dalam perkembangan, dua diantaranya telah memasuki uji klinis fase III, yang artinya segera siap edar jika sukses dilaksanakan.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Uji klinis fase III dilakukan saat fase-fase sebelumnya memiliki hasil baik pada hewan serta sekelompok kecil populasi manusia. Fase III dilaksanakan pada populasi manusia yang lebih banyak. Jika sukses, maka vaksin akan segera siap edar.

Berikut empat kandidat vaksin COVID-19 yang bakal hadir di Indonesia, dikutip dari siaran pers Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Baca juga: WHO: Vaksin COVID-19 Siap Akhir Tahun

Sinovac

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Sebagaimana diketahui Badan POM sedang mengawal uji klinik fase III Vaksin Sinovac oleh PT. Bio Farma bekerja sama dengan FK Universitas Padjajaran. Vaksin tersebut dikembangkan oleh Sinovac Life Science China dengan menggunakan teknologi virus tidak aktif (inactivated virus).

Uji klinik fase III ini direncanakan melibatkan 1.620 sukarelawan di Bandung. Sampai dengan September 2020 telah direkrut 1.089 subjek yang telah mendapatkan suntikan pertama dan 457 subjek yang telah mendapatkan suntikan kedua

Sinopharm

Mengingat vaksin yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia berjumlah besar, perlu dilakukan pencarian sumber-sumber vaksin yang lain.

Baca juga: Sakit Kepala Seperti Ini Bisa Menjadi Gejala Umum COVID-19

Salah satunya adalah sumber vaksin dari Sinopharm – G-42 Abu Dhabi, yang saat ini sedang berlangsung uji klinik fase 3 di Uni Emirat Arab (UEA). Saat ini uji klinik fase III tengah berlangsung di UEA dengan target subjek 22.000 dan selesai pada akhir Oktober 2020.

"Indonesia melalui PT. Kimia Farma sebagai salah satu BUMN Farmasi yang bekerja sama dengan G42, perusahaan multi nasional di UEA akan mendapat suplai vaksin tersebut. Badan POM telah melakukan kerja sama dengan Otoritas Obat di UEA untuk melakukan evaluasi bersama agar proses persetujuan penggunaan saat emergensi (EUA) dapat diberikan segera," tutur Kepala Badan POM, Penny Lukito.

Vaksin dari Korea Selatan

Selain kedua vaksin yang telah mencapai uji klinik fase III tersebut di atas, terdapat juga pengembangan vaksin yang dilakukan oleh PT. Kalbe Farma bekerja sama dengan Genexine Korea Selatan.

Uji Klinik fase I dan fase IIA sedang berlangsung di Korea Selatan dengan target selesai Oktober 2020. Selanjutnya direncanakan akan dilakukan uji klinik fase II dan III di Indonesia, dengan target keseluruhan selesai pada Desember 2021.

Vaksin Merah Putih

Untuk kemandirian vaksin di Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi membentuk Konsorsium Pengembangan Vaksin Merah Putih. Konsorsium ini diperkuat dengan Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 2020 Tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Saat ini sedang dalam tahap pengembangan bibit vaksin dari isolasi virus pasien COVID-19 Indonesia sampai prototipe vaksin yang dilakukan di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Selanjutnya akan dilakukan perbanyakan dan pemurnian menjadi bulk vaksin yang akan diformulasi untuk skala laboratorium di Industri Farmasi yang akan digunakan pada uji pre klinik dan uji klinik.

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu, patuhi selalu protokol kesehatan dan jangan lupa melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#satgascovid19
#pakaimasker
#ingatpesanibu
#cucitanganpakaisabun
#jagajarakhindarikerumunan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya