Pentingnya Gizi Seimbang Dalam Tumbuh Kembang Anak
- Pixabay/pexels
VIVA – Status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Pada kenyataannya di masa anak yang harus berkegiatan di rumah, anak mungkin seringkali merasa bosan dengan menu makanan di rumah.
Variasi jenis nutrisi yang mengikuti pola makan dengan gizi seimbang perlu diterapkan agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif.
Baca Juga: Picu Anak Jadi Super Aktif, Hindari Jenis Makanan Ini
Spesialis gizi klinis, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, menjelaskan bahwa gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
“Agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi,” kata dia dalam webinar ‘Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja’, Rabu, 30 September 2020.
Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah. Saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja. Hal ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.
Dia melanjutkan, selain porsi, variasi dan jadwal makan, juga perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi yang dikonsumsi sesuai kebutuhan anak.
“Sebagai contoh, olahan protein nabati dari kacang-kacangan seperti olahan soya bisa dijadikan alternatif variasi dalam menu gizi seimbang. Terutama nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi, dapat menjadi pilihan ibu karena dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu,” ujar Juwalita.
Momen di rumah saja merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan anak mengenai gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan panduan ‘Isi Piringku’.
Untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal, Juwalita menyarankan orangtua untuk memastikan sebanyak 12 hingga 15 persen dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak.
Penelitian menyebutkan bahwa 95 persen hormon serotonin diproduksi di usus. Hal ini menandakan bahwa apa yang kita makan dan kesehatan saluran cerna dapat memengaruhi kesehatan psikis.
Selain situasi hati anak bisa memengaruhi keinginannya untuk makan bergizi seimbang, anak yang tidak menerima asupan gizi seimbang juga berpotensi mengalami kecemasan. Maka dari itu, selain dukungan gizi seimbang, kondisi psikis ibu dan anak juga harus didukung.