Sudah Usia 30, Segera Lakukan Ini untuk Cegah Penyakit Jantung
- Pexels
VIVA – Hari Selasa, 29 September 2020, diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Momen ini sekaligus bisa menjadi pengingat agar kita lebih peduli untuk menjaga kesehatan jantung.
Pasalnya, data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)Â menunjukkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sedangkan menurut Riskesdas 2018, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia, menderita penyakit jantung.
Baca juga:Â Alami Nyeri Dada, Angin Duduk atau Serangan Jantung?
Sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit ini, menurut Consultant Cardiologist Cardiovascular Intensivist and Interventional Cardiologist, dr. Dafsah Arifa Juzar, SpJP(K) FIHA, FAsCC, FESC, FAPSIC, FSCAI, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah deteksi dini.Â
"Ini kan penyakit degeneratif, ibaratnya kayak semua orang pasti kenalah. Kaya kulit keriput, suka gak suka pasti kena," ujarnya saat Media Gathering memperkenalkan Heartology Cardiovascular Center di Rumah Sakit Brawijaya, Saharjo, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Lebih lanjut dokter Dafsah menjelaskan, jika usia kamu sudah di atas 30, baiknya sudah pernah melakukan pemeriksaan jantung. Untuk apa?
"Untuk menilai Anda punya risiko tinggi, sedang atau rendah untuk kejadian jantung dalam lima tahun ke depan. Itu yang pertama. Karena jangan menunggu kena serangan dulu baru kita urusin. Sebelum kena serangan, tentu lebih bagus prevensi," lanjut dia.Â
Menurut Dafsah, jika sudah terlanjur terkena serangan atau penyakit jantung, urusannya dengan waktu. Jika tidak cepat ditangani, maka otot jantungnya makin banyak yang rusak, sehingga kemampuannya sebagai pompa akan memburuk.Â
Dafsah turut menjelaskan, pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika terjadi serangan jantung.Â
"Pertama kalau curiga serangan jantung, sebaiknya langsung bisa pake aspilets dikunyah-kunyah dulu. Aspilets bayi yang 80 mg, minimal makannnya dua sampai empat, itu dikunyah. Habis itu harus langsung ke IGD untuk dipastikan, beneran ada penyempitan total apa gak," kata dia.
Baca juga:Â 3 Kiat Jantung Sehat di Tengah Pandemi Corona
Dafsah menyarankan, jangan mengulur-ngulur waktu jika sudah curiga terjadi serangan jantung, karena akan makin banyak ototnya yang rusak.Â
"Bisa ditanganin sih, cuma akhirnya pompanya udah jauh turun. Kalo pompanya turun, pasti obat yang dikonsumsi harus lebih banyak. Selain itu, tentunya kemampuan fisiknya juga turun, sehingga direct sama indirect cost-nya jadi tinggi. Kualitas hidupnya turun juga," tutur dokter Dafsah Arifa Juzar.