Kenali Beda Sesak Napas karena Penyakit Jantung dan COVID-19

Ilustrasi sesak napas.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sesak napas kerap dianggap sebagai gejala utama penyakit COVID-19 sehingga menimbulkan kekhawatiran. Tak banyak yang tahu, sesak napas juga dapat dialami oleh pasien penyakit jantung. Lantas, bagaimana membedakannya?

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Sesak napas bisa disebabkan oleh banyak faktor. Tetapi ketika pandemi COVID-19 berlangsung, gejala sesak napas selalu dianggap adanya infeksi dari virus tersebut. Kondisi ini bisa berdampak bahaya pada nyawa lantaran pertolongan pada sesak napas yang terlambat dideteksi dini.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan wakil ketua Siloam Heart Institute Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) dr Antono Sutandar SpJP-K, mengatakan sesak napas juga dapat dialami oleh pasien serangan jantung. Gejalanya sangat berbeda dari COVID-19 dan bisa dikenali sejak awal.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Baca juga: Badai Sitokin Paru-paru, Penyebab Pasien COVID-19 Sulit Napas?

"Perbedaan pasien sesak napas yang dialami oleh penderita COVID-19 didahului dan disertai demam atau panas dan keluhan pada saluran pernapasan atas, seperti batuk, pilek, dan lainnya," katanya dalam acara virtual SKHJ, beberapa waktu lalu.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Dalam acara bertajuk The New Paradigm of Cardiac Care During Pandemic itu, Antono menegaskan bahwa gejala pada pasien COVID-19 cenderung mudah dikenali. Terlebih, jika sesak napas sudah disertai hilangnya fungsi indera penciuman, patut diwaspadai sebagai COVID-19.

"Ditambah lagi, apabila si penderita sesak napas ini mengalami lidah tidak bisa membedakan rasa dan penciuman tidak mencium bau-bauan, sesak napas yang dialami bisa dicurigai sebagai Covid-19," jelasnya.

Sementara pada pasien serangan jantung, sesak yang dialami berasal dari saluran bagian bawah tubuh. Hal itu dipicu saat cairan di jantung berkumpul semua di paru-paru

"Jika melakukan aktivitas malah akan bertambah berat sesaknya. Hal ini membutuhkan segera penanganan dan perawatan dokter. Namun, selama pandemi COVID-19 banyak yang takut untuk mencari dan mendapatkan perawatan dokter ke rumah sakit," kata dia.

Baca juga: Patut Diwaspadai, 4 Gejala Tak Biasa Virus Corona

Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang merupakan pimpinan Siloam Heart Institute (SHI), dr Maizul Anwar SpBTKV, mengatakan bahwa seseorang dengan penyakit kardiovaskular berisiko lebih parah jika tertular COVID-19. Untuk itu, kata dr Maizul, Siloam Group fokus pada dua rumah sakit, yaitu RS Siloam Kelapa Dua di Tangerang dan RS Siloam Mampang, sebagai rujukan COVID-19.

"Timbul ide yang menyatakan SHKJ merupakan clean hospitals yang bebas Covid-19. Walaupun demikian karena masih PSBB, pasien masih takut ke rumah sakit," pungkasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya