Konsumsi Putih Telur, Tingkatkan Imunitas Pemilik Penyakit Penyerta

Rabu, 23 September 2020 - 09:30 WIB

Oleh :

Rochimawati,

Putih telur

Sumber :

U-Report

VIVA – Bagi pemilik penyakit penyerta, seperti diabetes, hipertensi atau yang memiliki riwayat penyakit jantung, harus berjuang keras untuk meningkatkan imunitas. Terlebih di masa pandemi virus corona atau COVID-19 seperti sekarang ini, di mana mereka lebih berisiko untuk tertular.

Baca Juga :

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas adalah dengan memilih asupan nutrisi yang akan dikonsumsi. Salah satunya putih telur yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas pada pasien diabetes, hipertensi dan penyakit jantung.

Spesialis gizi klinik, dr Feni Nugraha, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan konsumsi putih telur secara teratur memang baik untuk meningkatkan imunitas, karena makanan satu ini merupakan sumber protein.

"Nah, protein dalam putih telur adalah protein dengan kualitas yang tinggi dan juga asam aminonya cukup lengkap. Jadi baik sekali, karena makanan tinggi protein ini baik untuk dapat meningkatkan imunitas tubuh kita," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Selasa 22 September 2020.

Lebih lanjut dokter Feni menjelaskan, putih telur juga mengandung lemak yang rendah. Jadi, sangat baik dikonsumsi penyandang diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Dengan syarat, pengolahannya juga harus tepat.

"Tapi inget, untuk pengolahan putih telurnya enggak boleh dengan minyak yang terlalu banyak. Boleh direbus atau kita ingin membuat seperti telur dadar atau ceplok, asalkan minyaknya cuma boleh sekitar satu sendok teh. Jadi, jangan terlalu banyak," kata dia.

Lalu, apakah boleh jika ingin mengganti minyak goreng biasa dengan jenis minyak lain? Kemudian, jenis minyak apa saja yang direkomendasikan?

"Kalau untuk menumis yang suhunya rendah bisa pakai olive oil, tapi mungkin pilih yang light ya. Kalau VCO (virgin coconut oil) bisa juga digunakan, tapi enggak boleh digunakan untuk suhu yang terlalu tinggi atau menggoreng," kata dokter Feni Nugraha.