Lagi, Virus Corona Terdeteksi pada Kemasan Makanan

Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • dw

VIVA – Pihak berwenang di provinsi Jilin, timur laut China, telah menemukan virus corona pada kemasan cumi-cumi impor. Hal ini diungkapkan oleh orotitas kesehatan di kota Fuyu, dan mendesak siapa pun yang mungkin telah membelinya untuk melakukan tes. 

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Salah satu paket tiba di kota tersebut melalui ibu kota provinsi Changchun. Demikian pernyataan kantor kesehatan kota Fuyu, di akun WeChat resminya.

Dilansir Times of India, Selasa 22 September 2020, mereka meminta orang-orang yang telah membeli dan mengonsumsi cumi-cumi impor dari toko grosir makanan laut beku, Sanjia Deda, pada 24 - 31 Agustus 2020, untuk melapor ke otoritas lingkungan dan menjalani tes COVID-19.

Setelah China, AS Juga Dukung Prabowo Terapkan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Baca juga: Letakkan Sabun Batang di Bawah Sprei, Manfaatnya Mengejutkan

Kantor pencegahan COVID-19 Changchun, mengatakan cumi-cumi itu telah diimpor dari Rusia oleh sebuah perusahaan di kota Hunchun, dan dibawa ke ibu kota provinsi.

Kereta Otonom Tanpa Rel Diretur ke China, Kemenhub: Untuk IKN Kita Cari yang Terbaik

Pihak Bea Cukai China mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan impor dari perusahaan tersebut selama seminggu, jika produk makanan beku dinyatakan positif virus corona, dan jika produk pemasok dinyatakan positif untuk ketiga kalinya atau lebih selama sebulan. 

China Daratan baru-baru ini melaporkan, sangat sedikit infeksi virus yang muncul di Wuhan, dengan hanya 10 kasus COVID-19 baru pada Sabtu lalu. Menurut mereka, kasus baru berasal dari orang yang memasuki China dari tempat lain.

Pada Agustus 2020, otoritas lokal di dua kota China mengatakan mereka telah menemukan jejak virus pada kargo makanan beku impor. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kemudian menyatakan tidak melihat bukti COVID-19 menyebar melalui makanan atau kemasannya.
 

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.

Perang Bintang AS dan China

Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan sehingga dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa, kata China.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024