4 Vaksin Paling Potensial untuk COVID-19
- Pixabay/viarami
VIVA – Pandemi COVID-19 terus memburuk di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Kini, masyarakat pun mulai menggantungkan harapan pada pengembangan vaksin yang masih diupayakan sejumlah ilmuwan di dunia.
Menurut Milken Institute, ada 199 vaksin COVID-19 tengah dalam pengembangan di seluruh dunia dalam beragam tahap uji. Beberapa di antaranya sudah menunjukkan harapan menjanjikan dan dalam tahap uji lanjut. Berikut ini adalah empat vaksin yang cukup menjanjikan untuk segera digunakan seperti dilansir laman Reader's Digest.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Asal Rusia Lebih Aman dari Oxford?
Vaksin Universitas Oxford
Universitas Oxford di Inggris nampaknya sudah berada di tahap yang terdepan dalam pengembangan vaksin yang berisi vektor adenoviral. Uji klinis awal pada 1.077 orang sehat yang dipublikasikan di The Lancet pada 20 Juli menemukan bahwa vaksin tersebut mengaktifkan dua bagian berbeda dari sistem imun, memberikan sinyal respons yang baik terhadap COVID-19.
Moderna
Vaksin mRNA (messenger RNA) dari Moderna bersaing ketat dengan vaksin Oxford menuju garis akhir. Vaksin ini juga akan menjadi yang pertama dalam jenisnya di dunia. Vaksin ini menggunakan messenger RNA untuk membangun tanduk protein virus corona novel. Vaksin yang disebut dengan mRNA-1273 ini pertama kali diperkenalkan pada Maret saat diuji pada 45 sukarelawan manusia. Hasil dari uji Fase I itu diterbitkan pada 14 Juni di New England Journal of Medicine.
Sinovac
Sama dengan vaksin adenovirus, vaksin ini menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi melawan virus. Terkadang penggunaan vaksin membunuh virus. Perusahaan China ini menggunakan pendekatan tersebut dalam eksperimen produk mereka, CoronaVac. Menurut Cornell University, pengembangan vaksin ini sudah berada di depan.
Baca juga: Relawan Sakit, Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tetap Tersedia Akhir Tahun
Inovio
Vaksin DNA dari Inovio melibatkan aktivitas memberikan instruksi pada sel untuk memproduksi protein SARS-CoV-2. Dengan petunjuk yang tepat, sel kemudian dapat memproduksi protein sendiri yang pada tahap selanjutkan akan memberikan respons imun. Inovio mengatakan berencana memulai uji klinis Fase II/III pada musim panas ini.