Studi: Turunkan Berat Badan dengan Mendengarkan Musik

Mendengarkan musik
Sumber :
  • huffington post

VIVA – Mendapatkan tubuh ideal dambaan setiap orang. Dan, berbagai macam diet pun dilakukan untuk bisa menurunkan berat badan. Namun, diet dengan mengurangi asupan makanan saja ternyata tidak cukup. Karena untuk menurunkan berat badan, tubuh kita memerlukan proses metabolisme yang baik. 

Tetap Fit Saat Musim Hujan? Coba 10 Olahraga Ini, Dijamin Nggak Bosan!

Dilansir dari Huffington Post, semua diet ini memiliki satu kesamaan. Mereka fokus pada pengurangan dan pemangkasan makanan, bukan pada peningkatan metabolisme kita. Setiap rencana diet yang efektif akan berfokus pada kedua aspek penurunan berat badan.

Tentu kita semua tahu bahwa olahraga akan membuat kita lebih banyak membakar kalori bukan? Tetapi kita memiliki kesalahpahaman yang besar tentang seberapa banyak kita perlu berolahraga untuk benar-benar membuat perbedaan dalam komposisi tubuh kita. 

Bedtime Stories, Cerminan Baru Ravi Andika dalam Musik Pop

Baca juga: Kenali Penyebab Malaria, Demam Berdarah dan Chikungunya

Lalu ada kubu lain yang hanya mengandalkan stimulan seperti kafein, efedrin, dan ramuan berbahaya yang ditemukan dalam minuman energi populer untuk menjalankan roda metabolisme mereka. Mari kita coba fokus untuk memaksimalkan waktu kita berolahraga, serta meningkatkan metabolisme basal (istirahat) kita secara alami.

Keren, Ajang Lari Ini Kumpulkan Rp3,2 Miliar untuk Penyediaan Air Bersih di Pelosok Indonesia

Salah satu cara yang jarang diketahui untuk melakukan ini adalah melalui musik. Pada Februari 2009, The Journal of Exercise Physiology melakukan penelitian yang menunjukkan orang yang berolahraga dengan musik tempo cepat memiliki detak jantung yang lebih tinggi, suhu tubuh yang meningkat, dan laju pernapasan yang meningkat (semua ini sama dengan lebih banyak kalori yang terbakar) dibandingkan mereka yang berolahraga dengan lambat, atau tidak ada musik.

Contoh lagu bertempo cepat yang sebenarnya digunakan untuk penelitian ini adalah FloRida's Low. Musik juga memiliki kemampuan untuk melepaskan endorfin. Endorfin adalah hormon yang dilepaskan setelah latihan yang lama, menari, tertawa, gembira dan stres. Endorfin ini telah terbukti sangat mengurangi nafsu makan dan memobilisasi simpanan energi yaitu: membakar lemak.

Musik bahkan dapat memiliki kemampuan untuk mengurangi simpanan lemak khususnya di perut. Bagi banyak dari kita, kelebihan lemak perut adalah akibat dari pilihan makanan yang buruk, olahraga yang terbatas, dan stres. 

Alasan orang yang stres membawa sebagian besar berat badan mereka di daerah perut adalah karena stres melepaskan hormon yang disebut kortisol. Ini adalah hormon stres jangka panjang yang menyebabkan penyimpanan lemak di sekitar organ vital bagian tengah tubuh kita. Kabar baiknya adalah, musik sebenarnya dapat mengurangi kadar kortisol, mencegah proses ini terjadi sama sekali!

Pada saat stres psikologis tinggi, otak menuntut energi ekstra dari tubuh untuk memenuhi kebutuhannya yang meningkat. Musik mengatasi hal ini dengan mengurangi stres dan mengurangi keinginan makan karbohidrat sederhana.

Terapi musik bukanlah pengganti diet seimbang yang kaya fitonutrien yang dikombinasikan dengan olahraga teratur, tetapi tidak ada salahnya untuk mendapatkan sedikit bantuan selama prosesnya.

Musik hanya pelengkap untuk membantu dalam tidur dan kecemasan, menyeimbangkan hormon dan membakar lemak ekstra di sepanjang jalan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya