Jangan Sepelekan Urin Berdarah, Deretan Penyakit Ini Mengintai
- U-Report
VIVA – Darah dalam urine atau hematuria tak boleh disepelekan lantaran dapat menjadi tanda kelainan yang serius pada tubuh. Gejalanya sendiri sangat mudah dikenali namun kerap diabaikan oleh banyak orang.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, urine berdarah biasanya dapat dilihat melalui pembesaran miskroskop oleh dokter. Namun, gejala penyakit tersebut sebenarnya sangat nyata dan bisa dilihat secara kasat mata.
Hematuria kerap menghasilkan urine berwarna merah muda, merah atau seperti cola (merah kecokelatan) karena adanya sel darah merah. Perdarahan urine biasanya tidak menyakitkan. Namun, saat mengeluarkan bekuan darah dalam urine akan terasa menyakitkan.
Baca juga:Â Khasiat Kurma Muda untuk Turunkan Gula Darah Diabetes
Perlu dibedakan juga bahwa beberapa obat, seperti obat pencahar Ex-lax, dan makanan tertentu, termasuk bit, rhubarb, dan buah beri, dapat menyebabkan urine menjadi merah.
Perubahan warna urine yang disebabkan oleh obat-obatan, makanan atau olahraga mungkin hilang dalam beberapa hari. Pada urine berdarah, akan terjadi terus menerus tanpa henti.
Pemicu hematuria, bisa disebabkan oleh ginjal atau bagian lain dari saluran kemih yang memungkinkan sel darah bocor ke dalam urine. Berbagai masalah dapat menyebabkan kebocoran ini, di antaranya:
Infeksi saluran kemih
Ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh Anda melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih Anda. Gejala dapat berupa keinginan untuk buang air kecil yang terus-menerus, nyeri dan terbakar saat buang air kecil, dan urine yang sangat berbau menyengat.
Bagi beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua, satu-satunya tanda penyakit mungkin adalah darah mikroskopis dalam urine.
Infeksi ginjal (pielonefritis)
Ini dapat terjadi ketika bakteri memasuki ginjal Anda dari aliran darah atau berpindah dari ureter ke ginjal Anda. Tanda dan gejala seringkali mirip dengan infeksi kandung kemih, meskipun infeksi ginjal lebih mungkin menyebabkan demam dan nyeri pinggang.
Kandung kemih atau batu ginjal
Mineral dalam urine pekat terkadang membentuk kristal di dinding ginjal atau kandung kemih. Seiring waktu, kristal bisa menjadi batu kecil dan keras.
Batu-batu tersebut umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Maka biasanya tidak salah lagi gejalanya, batu ginjal, khususnya, dapat menyebabkan rasa sakit yang menyiksa. Batu kandung kemih atau ginjal juga dapat menyebabkan perdarahan kotor dan mikroskopis.
Â