Kenali Penyebab Malaria, Demam Berdarah dan Chikungunya
- Times of India
VIVA – Kita semua memiliki perasaan campur aduk saat menghadapi musim hujan. Musim hujan memang membawa kelegaan dari hari-hari cerah yang terik, tetapi berbagai penyakit yang menyertainya tidak bisa diabaikan.
Suhu dan kelembapannya cocok untuk perkembangbiakan nyamuk. Itu sebabnya penyakit yang dibawa nyamuk seperti chikungunya, malaria, dan demam berdarah sering terjadi di musim ini.
Semuanya adalah virus yang menyebar ke manusia saat digigit nyamuk yang terinfeksi. Semua penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis virus dan disebarkan oleh berbagai jenis nyamuk. Tidak hanya itu, gejala penyakitnya pun kurang lebih sama.Â
Baca juga:Â Distribusi Vaksin COVID-19 Disebut Memakan Waktu 4-5 Tahun
Berikut ini cara Anda membedakan ketiga penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini dilansir dari Times of India.
Malaria
Malaria disebabkan oleh transmisi plasmodium ke dalam tubuh oleh nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini umumnya menggigit pada malam hari. Plasmodium adalah sejenis protozoa parasit. Vivax dan Falciparum adalah spesies Plasmodium yang umum ditemukan di India.
Gejala:
Gejala malaria mulai muncul antara 10 hingga 28 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda muncul setelah 7 hari juga.
Demam tinggi sporadis adalah gejala malaria yang paling umum. Demam datang dan pergi secara berkala. Seseorang mungkin mengalami demam tinggi, diikuti dengan keringat berlebih dan kedinginan dan kemudian suhu mulai naik lagi.Â
Baca juga:Â Ternyata Air Kelapa Bukan untuk Menetralisir Keracunan
Demam terus datang setelah 6-12 jam. Seseorang yang terinfeksi virus malaria mungkin juga mengeluh tentang sembelit, mual dan sakit perut. Malaria juga dapat menyebabkan penyakit kuning karena hilangnya sel darah merah dari tubuh.
Demam berdarah
Demam berdarah ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes betina. Nyamuk ini membawa virus dengue (DEN), yang terdiri dari empat serotipe berbeda (DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4) dan termasuk dalam famili Flaviviridae. Nyamuk demam berdarah biasanya menggigit pada siang hari atau menjelang senja.
Gejala:
Pasien yang terinfeksi virus dengue mulai menunjukkan gejala dalam waktu 3 hingga 14 hari. Gejala pertama berupa demam tinggi diikuti dengan nyeri tubuh. Demam sering kali disertai dengan keringat berlebih dan sakit kepala.Â
Beberapa pasien bahkan mengalami nyeri di belakang mata, yang dalam istilah medis dikenal sebagai nyeri retro-orbital. Mual, muntah, kelelahan, ruam pada wajah dan anggota tubuh, pendarahan ringan dan tekanan darah rendah adalah gejala lain dari demam berdarah. Dalam kasus akut, penurunan produksi urin dan sesak napas juga dapat mengganggu pasien.
Chikungunya
Chikungunya juga ditularkan oleh nyamuk Aedes betina yang sama yang menyebarkan demam berdarah. Ini disebabkan oleh virus RNA yang termasuk dalam genus alphavirus dari famili Togaviridae.
Gejala:
Gejala mulai muncul antara 4 dan 7 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala utama chikungunya antara lain nyeri tubuh yang berlebihan, pembengkakan pada persendian dan ruam di beberapa bagian tubuh. Pada kasus yang parah, pasien mungkin mengalami nyeri tubuh. Pembengkakan di sekitar tangan dan kaki serta mata merah juga cukup umum terjadi.
Pencegahan
Berikut beberapa cara mudah menghindarkan diri dari gigitan nyamuk:
Kenakan pakaian yang longgar
Kenakan pakaian berwarna terang
Gunakan minyak esensial di rumah
Jaga kebersihan sekeliling Anda
Hilangkan genangan air
Meskipun Malaria dapat disembuhkan dengan obat-obatan seperti chloroquine dan artemisinin, belum ada pengobatan yang tersedia untuk demam berdarah dan chikungunya. Para pasien yang menderita demam berdarah dan chikungunya biasanya diberi obat penghilang rasa sakit dan parasetamol.Â
Mereka mungkin terdengar seperti penyakit umum tetapi semuanya bisa berakibat fatal. Jadi, pencegahan adalah satu-satunya cara untuk menjaga diri Anda tetap aman.