Dialami Banyak Orang, Penyebab Baru Diabetes Tipe-2 Akhirnya Terungkap
- U-Report
VIVA – Menurut International Diabetes Federation (IDF), secara global ada sekitar 463 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada 2019. Sedangkan pada 2015, sekitar 9 persen dari semua orang dewasa di seluruh dunia menderita kondisi tersebut.
Selama bertahun-tahun, para peneliti menemukan penyebab atau faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe-2. Beberapa penyebab potensial ini, termasuk konsumsi alkohol, melewatkan sarapan, gangguan kecemasan, dan kurang tidur.
Namun, sebuah studi baru mengungkap hal lain. Dilansir Medical News Today, sebuah studi baru yang muncul di jurnal Diabetologia, mengindentifikasi 19 faktor risiko diabetes tipe 2. Para peneliti yang berbasis di Swedia, selanjutnya mengevaluasi 21 faktor risiko yang memiliki bukti langka, dan 15 lainnya mengurangi risiko kondisi tersebut.
Baca juga:Â Tes 5 Detik di Rumah Bisa Ketahui Anda Berisiko Diabetes atau Tidak
Tim menggunakan metode yang disebut pengacakan Mendel (MR) untuk mendapatkan temuan mereka. Teknik ini memadukan informasi genetik dan metode epidemiologi konvensional. Ini juga membahas pertanyaan yang berkaitan dengan kausalitas tanpa bias yang dapat membahayakan validitas pendekatan epidemiologis.
Associate professor, Susanna Larsson dan Shuai Yuan dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, menggunakan data dari konsorsium Diabetes Genetics Replication and Meta-analysis. Keduanya mengevaluasi 74.124 kasus diabetes tipe 2 dan 824.006 peserta keturunan Eropa untuk penelitian. Usia rata-rata peserta sekitar 55 tahun dan 51,8 persen di antaranya adalah laki-laki.
Para peneliti kemudian menyaring 238 penelitian, sebelum memasukkan 40 makalah individu dalam penyelidikan MR mereka. Di antara 97 faktor yang mereka amati, hanya 19 yang meningkatkan risiko diabetes.
Insomnia diidentifikasi sebagai faktor risiko atau penyebab baru. Orang yang menderita insomnia, 17 persen lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 dibanding mereka yang tidak.
"Tidur siang juga tampaknya menjadi faktor risiko diabetes tipe 2. Namun, karena sangat terkait dengan insomnia, tidak jelas apakah tidur siang merupakan faktor risiko independen untuk diabetes tipe 2," kata Larsson.
Faktor risiko lainnya meliputi, depresi, merokok, tekanan darah tinggi, konsumsi kafein, obesitas pada anak dan dewasa, persentase lemak tubuh, massa lemak internal, tingkat plasma darah empat asam lemak jenuh dan tak jenuh ganda.
Kemudian kadar tiga asam amino dalam plasma darah (valin, leusin dan isoleusin) serta tingkat plasma darah dan alanine aminotransferase, enzim yang memfasilitasi fungsi hati.