Cara Bedakan Batuk Pilek Biasa dan COVID-19 pada Anak

Ilustrasi termometer/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/xb100

VIVA – Adalah hal biasa jika anak menderita batuk dan pilek. Namun, situasinya berbeda dengan tahun 2020 ini. Karena pandemi virus corona atau COVID-19 telah merusak kesehatan orang-orang di seluruh dunia, mendengar anak bersin saja sudah membuat orangtua paranoid.

Jadi, apa yang harus dilakukan jika anak merasa masuk angin, pilek, batuk, atau hangat saat disentuh? Apakah ini gejala COVID-19, atau batuk dan pilek musiman biasa?

Baca Juga: Satgas COVID-19 Ingatkan Tak Semua ICU Rumah Sakit Sudah Penuh

Dilansir dari Times of India, Sabtu, 12 September 2020, masih banyak penelitian yang diperlukan untuk memahami sejauh mana dampak virus corona pada anak-anak. Sejauh ini, laporan dan survei medis menunjukkan fakta bahwa anak-anak sebagian besar terhindar dari komplikasi virus corona dan mereka jarang mengembangkan penyakit serius akibat COVID-19.

Namun, ada juga laporan yang meningkat tentang anak-anak yang mengembangkan sindrom multisistem inflamasi pediatrik baru, yang merupakan penyakit serius dan mengancam jiwa, setelah tertular virus corona. Oleh karena itu, dengan musim dingin di beberapa negara di dunia dan musim hujan di Indonesia, yang akan datang, sangat disarankan untuk bersiap.

Bisakah orangtua benar-benar mengetahui apakah gejala anak merupakan COVID-19 atau hanya flu biasa? Haruskah orangtua dan anak menjalani tes jika anak mengalami demam? Berikut tiga hal yang perlu orangtua ingat untuk memahami gejala yang terjadi pada anak.

Perhatikan apa pun yang tampak tidak biasa

Sayangnya, gejala virus corona mirip dengan gejala flu, batuk atau pilek. Namun, sebaiknya perhatikan gejala apa pun yang tampak tidak biasa dan tidak pada tempatnya, seperti kehilangan penciuman dan rasa meski hidung tidak tersumbat, diare bersamaan dengan batuk dan pilek, dan lain-lain. Jika anak biasanya mengalami batuk pilek di sekitar waktu-waktu ini, mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Periksakan anak jika merasa telah terekspos virus

Karena virus corona dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara, sangat disarankan untuk memeriksakan anak, jika merasa anak telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau mungkin tertular virus entah bagaimana caranya.

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19

Waspadai gejala Multisystem Inflammatory Syndrome

Multisystem Inflammatory Syndrome (MIS-C), atau Sindrom Peradangan Multisistem, merupakan komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa anak yang terinfeksi COVID-19. Karena penyakit ini memiliki ciri yang lebih menonjol, penting untuk mencari pertolongan medis secepat mungkin. Beberapa gejala MIS-C, yang paling umum antara lain:

KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, Satu Orang Tidak Hadir

1. Demam tinggi
2. Nyeri perut
3. Mata merah
4. Ruam
5. Bibir merah atau pecah-pecah
6. Tangan dan kaki bengkak
7. Kelelahan yang tidak biasa.

Intinya adalah, ini bukan tahun untuk mengambil risiko. Karena tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah anak hanya menderita flu biasa atau tidak, lebih baik berhati-hati dan minta pada anak untuk menjalani tes COVID-19, jika ia mengembangkan satu atau lebih gejala penyakit tersebut.

Orang Tua Harus Waspada! Penyakit Pneumonia Jadi Penyebab Terbesar Kematian Pada

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus pneumonia pada orang dewasa dilaporkan mengalami peningkatan signifikan. Pneumonia sering kali diawali dengan gejala ringan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024