Virus Corona Terdeteksi pada 2 Makanan, Menular Hingga Seminggu

Ikan salmon
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan risiko terkena virus corona atau COVID-19 dari makanan (termasuk makanan beku dan produk) serta paket makanan sangat rendah.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Sesuai laporan CDC, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa menangani atau mengonsumsi makanan terkait dengan COVID-19. Belum ada kasus yang dilaporkan, di mana infeksi terjadi setelah menyentuh makanan, kemasan makanan atau tas belanja.

Namun, meskipun CDC atau Food Drug Association (FDA), yakin bahwa penularan infeksi COVID-19 melalui makanan tidak ada, ada beberapa bukti baru, yang menyatakan sebaliknya.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Baca juga: Tips Menjaga Lansia Tetap Aman dan Bahagia Selama Pandemi

Dilansir Times of India, Kamis 10 September 2020, baru-baru ini jejak virus corona ditemukan pada beberapa makanan impor dan kemasannya, seperti salmon dari Norwegia dan chicken wing dari Brasil. Oleh karena itu, otoritas China mencoba menyelidiki kelangsungan hidup virus pada makanan sejak Juni 2020.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Menurut studi baru yang dilakukan oleh Universitas Pertanian China Selatan dan Akademi Ilmu Pertanian Guangdong di Guangzhou, jejak virus pada salmon tidak hanya dideteksi, tetapi masih bisa menular selama lebih dari seminggu. 

Untuk mengetahui berapa lama virus corona dapat bertahan pada suhu rendah, mirip dengan yang digunakan dalam transportasi makanan komersial, para ilmuwan menemukan bahwa virus dapat bertahan jauh lebih lama dibanding yang diyakini sebelumnya. Sampel virus yang dikumpulkan dari salmon untuk penelitian bertahan hingga 8 hari pada suhu 3,8 derajat Celcius. 

Baca juga: Tanpa PSBB, Ahli Prediksi Ada 500 Ribu Kasus COVID-19 di Indonesia

Makalah penelitian mengklaim bahwa ikan yang terkontaminasi dapat diangkut dari satu negara ke negara lain dalam waktu seminggu dan dengan demikian, dapat menjadi sumber penularan internasional. 

Studi ini telah diterbitkan seminggu sebelumnya dan sedang menunggu tinjauan sejawat untuk dipublikasi. Tetapi, penelitian ini sangat kontras dengan semua klaim yang dibuat oleh CDC dan FDA yang mengatakan, tidak ada alasan untuk khawatir seputar penularan virus corona melalui makanan. 

Terlepas benar atau tidaknya, sangat penting untuk mengikuti praktik keamanan makanan yang baik untuk meminimalisasi risiko penularan virus. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperlakukan makanan dalam kemasan agar tetap aman. 

- Jangan gunakan disinfektan seperti pemutih atau amonia pada makanan (dalam atau tanpa kemasan). 
- Dinginkan daging beku, telur, makanan laut dan unggas, serta barang-barang yang mudah rusak lainnya dalam waktu 2 jam setelah pembelian. 
- Cuci tas belanjaan dan keringkan dengan benar. 

Cara membersihkan produk segar
- Jangan mencuci produk segar dengan sabun, pembersih, pemutih, alkohol, disinfektan, atau bahan kimia lainnya. 
- Bilas buah dan sayuran dengan air keran dingin. 
- Gosok melon, mentimun dan kentang dengan sikat bersih, meski kamu tidak berencana untuk memakan kulitnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya