Kasus COVID-19 Makin Tinggi, Kapan PSBB Total Berakhir?
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Kasus konfirmasi positif COVID-19 mencapai angka rata-rata 3000 per harinya dalam beberapa waktu terakhir. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total pun kembali diterapkan di DKI Jakarta. Lantas, kapan akan berakhir?
Total kasus konfirmasi positif di Indonesia sudah mencapai 200 ribu di awal bulan September ini. Penularan yang kian masif membuat PSBB Total kembali diberlakukan dan akan berakhir jika jumlah kasus konfirmasi COVID-19 mengalami penurunan yang signifikan.
"Jika derajat penularannya sudah rendah maka kegiatan masyarakat bisa dibuka atau dilonggarkan, namun apabila derajat penularan kembali tinggi maka kegiatan masyarakat harus kembali diketatkan atau dibatasi," ujar Humas IDI, dr. Halik Malik, kepada VIVA, Kamis 10 September 2020.
Baca juga: PSBB Tak Diberlakukan, Pasien Bisa Membludak Tenaga Medis Pun Tumbang
Lebih lanjut, dr. Halik Malik menekankan bahwa pemulihan kegiatan masyarakat di tengah penanganan pandemi akan terus beradaptasi dengan dinamika penularan COVID-19. Maka dari itu, masyarakat harus mematuhi kebijakan pemerintah dalam kembali menerapkan PSBB total.
"Kami (IDI) mendukung Pemerintah kembali menerapkan PSBB ketat utk mengendalikan Pandemi COVID-19 di Ibukota," kata dr. Halik.
Adapun pengumuman PSBB Total diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Keputusan Anies itu berdasarkan hasil rapat internal bersama gugus tugas Ibu Kota, dan menyimpulkan bahwa Jakarta akan menarik rem darurat.
"Kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu, bukan lagi masa transisi, tapi PSBB awal dulu. Dengan melihat kedaruratan ini maka tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali menarik rem darurat sesegera mungkin," katanya dalam video conference di YouTube, Rabu malam, 9 September 2020.