Gowes Sambil Pakai Masker Picu Kematian, Ini Faktanya

Ilustrasi bersepeda
Sumber :
  • VIVA/Dusep Malik

VIVA – Pemakaian masker selama masa pandemi merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan saat beraktivitas, termasuk saat bersepeda. Tak sedikit yang beranggapan bahwa memakai masker saat berolahraga gowes atau bersepeda memicu kematian. Benarkah?

Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan Paru-Paru dan Cara Mencegahnya

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Grace Joselini Sp.KO, belum ada bukti yang mengaitkan antara memakai masker saat bersepeda dan mengakibatkan kematian. Pada dasarnya, kematian bisa terjadi akibat penyakit bawaan yang diderita sebelumnya.

"Pada umumnya ada penyakit kelainan seperti di darah atau jantung. Sekarang, karena harus pakai masker jadi disalahin maskernya," kata Grace dalam acara Hidup Sehat di tvOne, Kamis 10 September 2020.

Skrining Paru-paru, Deteksi Dini untuk Selamatkan Nyawa

Baca juga: Menstruasi Dini Berisiko Kanker Payudara, Ini Pencegahannya

Biasanya, riwayat penyakit pada paru-paru dan jantung dapat memicu kematian saat bersepeda. Namun, tubuh akan memberi tanda yang sebaiknya dikenali dan segera berhenti beraktivitas.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

"Ada sesak, pusing, berkeringat, segera hentikan olahraga. Tambah nadi sudah rendah. Saat olahraga dengan riwayat paru dan jantung, nadi bisa memberitahu gimana tubuh kita. Gerakan berlebih pada jantung pompa lebih cepat, pada saat itu terjadi bisa picu kolaps bahkan kematian," kata dia.

Maka dari itu, sebaiknya selalu mempersiapkan tubuh dengan baik sebelum berolahraga, termasuk cek nadi dengan rentang 80-100 denyut per menit. Jika usia sudah lebih 40 tahun, disarankan ke dokter terlebih dahulu untuk melihat kondisi tubuh.

"Intensitasnya sedang saja saat pakai masker, yaitu masih bisa bicara. Kondisi tubuh harus fit, cek suhu tubuh dan cek nadi. Untuk cek nadi, denyut bisa dirasakan di bawah pergelangan tangan selurusan jempol lalu hitung 10 detik dan kalikan 6," tuturnya.

Ilustrasi perokok. (Unsplash.com/Bady Abbas)

7 Tips Menjaga Kesehatan Paru-paru untuk Perokok Aktif

Zat berbahaya dalam rokok dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, seperti bronkitis, emfisema, hingga kanker paru-paru.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024