Satgas COVID-19 Klaim Masker Buatan Indonesia Saring Virus 88 Persen
- Astra
VIVA – Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmit mengklaim bahwa Indonesia mampu membuat masker dari bahan baku yang melimpah di Tanah Air. Terlebih, masker canggih itu mampu menyaring virus yang ada di sekitar hingga 88 persen.
"Masker dalam negeri, masker kain bisa diproduksi di Indonesia dengan 5 lapis. Daya saring virus 88 persen," kata Wiku dalam acara virtual bersama Katadata, Rabu 9 September 2020.
Wiku menambahkan, masker tersebut memiliki kemampuan filtrasi yang baik lantaran terdiri dari lima lapis kain dengan kualitas sangat baik. Kabar baiknya lagi, kemampuan bernafas tetap baik meski masker memiliki lapisan kain yang banyak.
Sehingga, secara fungsi bisa disamakan dengan kemampuan filtrasi atau menyaring pada masker bedah. Namun, bedanya ada pada fungsi masker kain yang dapat digunakan secara berulang agar mengurangi limbah di lingkungan.
"Masker bedah bagus tapi nggak bisa dipakai berulang. Masker kain umumnya kalau filtrasi bagus tapi ganggu pernafasan, karena (secara teori) makin bagus filtrasi makin sulit kemampuan bernafas. Nah, ini bahannya bisa untuk filtrasi bagus dan membuat tetap mudah bernafas," lanjut Wiku seraya memamerkan masker yang dikenakan.
Teknologi masker canggih ini sudah teruji di Jerman, lantaran sarana di Indonesia masih kurang lengkap. Tetapi, Wiku menekankan, bahan baku kainnya berasal dari Indonesia.
"Bahannya berlimpah di Indonesia, diuji di Jerman karema pengujiannya di sini masih minim. Bahannya dari polyster yang berkualitas baik dan nantinya bisa kita Impor," jelas Wiku.
Masker kain lima lapis ini memiliki penyaringan yang hampir mirip dengan masker bedah yakni 88 persen menyaring virus dan 99 persen menyaring bakteri. Masker ini dapat dicuci berulang kali dan dapat dipakai untuk aktivitas seperti olahraga.
"Rencananya akan siap di tahun ini atau 2021 mendatang," papar Wiku.