Seorang Dosen Meninggal Saat Mengajar Daring, Diduga karena COVID-19

Paola De Simone
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Seorang dosen diduga meninggal karena virus corona atau COVID-19. Ia mengalami kesulitan bernapas dan kemudian pingsan saat memberikan mata kuliah melalui Zoom. Hal pilu itu harus dilihat oleh para muridnya yang tak mampu memberikan pertolongan apapun padanya.

Viral Dosen UIN Makassar Diduga Lecehkan Mahasiswi, Ini Kata Dekan

Kejadian naas tersebut terjadi pada Paola De Simone, 46, seorang profesor di Universidad Argentina de la Empresa di Buenos Aries. Profesor itu sebelumnya mengeluh, merasa tidak enak badan dan menderita kesulitan bernapas saat dia mengajarkan pelajaran melalui Zoom, tulis laporan dari The Sun.

Kondisinya kemudian memburuk dan para siswa tak dapat membantunya untuk ke rumah sakit. Namun, segera para siswa memintanya untuk memberi mereka alamat rumahnya agar mereka dapat mengirim ambulans.

Mengungkap Mobil Toyota yang Merenggut Nyawa Dosen UIN di Tol Cipularang

Baca juga: Dosen Kedokteran Universitas Brawijaya Meninggal karena COVID-19?

Beberapa hari sebelum tragedi itu, dia mengungkapkan kekhawatiran tentang kesehatannya. Guru itu mengaku mengalami gejala yang ditimbulkan akibat virus corona yang terus-menerus, termasuk batuk, selama lebih dari sebulan.

Serangan Phising Kian Marak, Mahasiswa Hingga Dosen Dibekali Ini Buat Hadapi Ancaman Siber

Salah satu siswa Ana Breccia mengatakan bahwa ia dan teman sekelasnya adalah orang-orang terakhir yang diajak bicara profesor itu. Sang profesor juga mengatakan bahwa dia menderita radang paru-paru.

"Kami melihatnya lebih buruk dari pada kelas sebelumnya. Pada satu titik dia tidak bisa melanjutkan dan berbicara lalu dia menjadi tidak seimbang," tutur Ana.

Baca juga: Siswa hingga Dosen Dapat Subsidi Kuota Internet, Ini Besarannya

Video menyedihkan tentang pingsannya saat mengajar melalui Zoom telah beredar di media sosial. Media lokal melaporkan bahwa suaminya yang seorang dokter, menemukannya tewas ketika tiba di rumah. 

Siswa, teman, dan kolega semuanya memberikan penghormatan kepadanya karena mereka menggambarkannya sebagai guru yang tak terlupakan. Profesor De Simone meninggalkan seorang putri. Simone sebelumnya mengatakan, suaminya sangat sibuk memerangi pandemi.

"Ini sangat rumit. Saya telah berada di sini (dengan virus) selama lebih dari empat minggu dan gejalanya tidak kunjung hilang. Suamiku kelelahan karena terlalu banyak bekerja saat ini," tulisnya di laman twitter beberapa waktu lalu.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya