Jangan Percaya, Nyeri di Sendi Belum Tentu Asam Urat

Ilustrasi kaki/kesemutan/varises/ asam urat
Sumber :
  • Pexels/EVG photos

VIVA – Banyak orang yang menyimpulkan, jika merasakan nyeri di sekitar persendian, baik di tangan maupun kaki, mereka langsung mengatakan kalau itu adalah gejala penyakit asam urat. Padahal, nyeri sendi tidak selalu berarti asam urat.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Spesialis penyakit dalam, dr Wismandari Wisnu., SpPD-KEMD, juga menceritakan hal yang sama. Banyak pasien-pasiennya yang mengatakan, setiap merasakan pegal atau nyeri di sekitar sendi, mereka langsung mengatakan kalau itu penyakit asam urat. Dengan tegas, dokter Wismandari mengatakan, kalau itu hanyalah mitos.

Baca Juga: Aturan Konsumsi Sayuran Hidroponik untuk Penderita Asam Urat

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu

"Banyak sekali penyakit-penyakit rematik yang menyebabkan keluhan atau nyeri yang sama seperti yang dialami oleh pasien-pasien kita ini," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne baru-baru ini.

Lebih lanjut, Wismandari menjelaskan, salah satu yang paling sering disalahartikan adalah nyeri di kaki. Padahal, nyeri di kaki ada banyak penyebabnya, tak melulu karena asam urat.

Ini 5 Camilan Sehat dan Rendah Purin yang Baik bagi Penderita Asam Urat

Baca Juga: Gak Nyangka, 5 Hal Ini Sebabkan Kita Terkena Asam Urat

"Bisa ada peradangan karena tendinitis, jadi di tendonnya yang ada peradangan, atau bisa karena keseleo, dan masih banyak lagi penyakit rematik yang menyebabkan nyeri di sendi baik di kaki, tangan, juga di telinga. Karena penyakit asam urat ini bisa ditandai dengan adanya benjolan di telinga," kata dia.

Wismandari turut memberikan beberapa tips agar kita terhindar dari penyakit asam urat. Berikut di antaranya.

"Pertama, hindari makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan, sayuran hijau. Sebenarnya itu bukan dihindari tapi dibatasi. Kemudian alkohol, daging merah, seperti sapi, kambing, bukan tidak boleh tapi sangat dibatasi," tutur dia.

Wismandari turut memperingatkan, semakin berlebihan berat badan kita, maka faktor risiko peningkatan asam urat juga akan semakin tinggi.

"Berikutnya adalah jika Anda memiliki keturunan asam urat maka Anda betul-betul harus menjaga kondisi Anda, supaya tidak sampai asam uratnya tinggi. Caranya yaitu dengan periksa secara berkala, lakukan hidup sehat, jauhi jeroan," kata Wismandari mengingatkan.

Bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes, kolesterol tinggi dan hipertensi, usahakan untuk mengontrol penyakit-penyakit tersebut dengan baik. Semakin tidak terkontrol, maka peningkatan asam uratnya akan menjadi semakin mudah.

"Terakhir, minum secukupnya, usahakan air putih. Jika Anda usia lanjut, minum 2 liter saja cukup. Tapi jika Anda masih muda, Anda boleh minum sampai sekitar 3 liter," tutup dokter Wismandari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya