Liburan saat Pandemi Virus Corona Itu Menyusahkan Semua Orang

Ilustrasi mobil di pantai
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah mengumumkan bahwa lebih dari 100 dokter dan ratusan tenaga kesehatan lainnya meninggal dunia di tengah pandemi virus corona atau COVID-19. Sebaliknya, lonjakan kasus yang belum ada tanda akan berhenti membuat kapasitas rumah sakit penuh dan tenaga kesehatan makin kesulitan menanganinya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Sikap masyarakat yang cenderung acuh dengan virus corona jenis baru ini memicu lonjakan konfirmasi kasus positif setiap harinya. Bahkan, banyak yang sudah berlibur tanpa melakukan protokol kesehatan yang dianjurkan.

Baca Juga: 3 Tips Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Saat Pandemi

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Peneliti riset Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. Dewi Soemarko, MS, SpOK, dalam talkshow virtual bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia beberapa waktu lalu.

“Buat yang asyik liburan, saya sebal ya. Kenapa? Kita mesti ingat lho. Dengan adanya pandemi, semua orang harus punya disiplin diri. Pakai masker dan jaga jarak," tutur dokter Dewi.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Protokol tersebut, kata Dewi, selain menolong diri sendiri juga akan mencegah penularan pada orang lain. Sebab, penularan yang semakin membludak akan membuat semua orang kesulitan termasuk tenaga kesehatan.

“Nanti Anda tiba-tiba penyakitnya parah lalu salahkan tenakes. Anda berperilaku seperti itu. Anda menyusahkan semua orang. Anda susah, tenakes susah," tegasnya.

Dokter Dewi mencontohkan, pengantaran jenazah pasien virus corona yang harus sesuai protokol oleh petugas kesehatan. Jika jumlah tenaga kesehatan kian berkurang akibat meregang nyawa, lanjut Dewi, tak akan ada yang mau mengurus pemakaman jenazah pasien COVID-19.

"Kalau Anda meninggal kena COVID-19, sesuai protokol kesehatan itu enggak akan ada yang antar Anda ke makam. Itu miris banget," kata Dewi menekankan.

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

IDI Tegaskan Dokter Tak Boleh Jadi Influencer Sampai Promosikan Produk Kesehatan

Dokter-dokter tersebut membuat konten kreatif hingga akhirnya mempromosikan produk kesehatan maupun kecantikan lewat akun pribadinya.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024