Kabar Baik, Mi Instan Ternyata Tidak Mengandung Lilin Penyebab Kanker

Mie instan
Sumber :
  • vstory

VIVA – Rumor lama telah menyeruak kembali. Sebuah postingan di media sosial mengklaim bahwa mi instan dapat menimbulkan bahaya yang mematikan bagi konsumen, karena mengandung lapisan lilin yang biasa digunakan dalam wadah styrofoam.

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

"Mi instan mengandung lapisan lilin yang juga digunakan dalam wadah styrofoam. Itulah sebabnya mi instan tidak saling menempel ketika dimasak," tulis postingan Facebook pada 2016, yang baru-baru ini ramai dibicarakan kembali, dikutip VIVA dari USA Today, Rabu 3 September 2020.

"Tubuh kita membutuhkan waktu hingga 2 hari untuk membersihkan lilinnya. Pastikan Anda berhenti makan mi selama 3 hari setelah makan mi instan. Lilin ini bisa menyebabkan kanker," lanjut akun Facebook tersebut. 

Penderita Kanker Rektum Takut Kehilangan Fungsi Anus dan Tak Bisa BAB, Ini Penyebab dan Gejalanya

Baca juga: Studi Sederhana Mengapa Menggunakan Masker Itu Penting

Versi paling awal dari klaim tersebut ditelusuri kembali pada pada Oktober 2000, ketika ada peringatan email terhadap mi instan beredar di internet. Pada Oktober 2010, sebuah email memperingatkan tentang bahaya serupa saat menggunakan cangkir kertas berlapis lilin untuk cairan panas. Kedua klaim itu kemudian dibantah oleh Snopes.

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Klaim tersebut kembali viral setelah Health Digest, sebuah situs kesehatan dan kebugaran, mengunggah klaim tersebut di Facebook, pada Agustus 2014, dan kemudian dibantah oleh Truth or Fiction. Vice dan Hoax-Slayer, juga melaporkan klaim tidak berdasar pada 2017. 

Faktanya, tidak ada bukti atau laporan tentang penggunaan lilin dalam wadah styrofoam, sebagai bahan pembuatan mi instan. Banyak perusahaan mi yang telah menyangkal klaim tersebut melalui situs web masing-masing. 

Baca juga: Alasan Perempuan Lebih Banyak Terserang Autoimun dari Pria

Sementara itu, Perpustakaan Kedokteran Nasional AS dan Institut Kesehatan Nasional, turut membahas mengenai keracunan lilin. Mereka menyatakan, lilin hanya berbahaya jika tertelan dalam jumlah besar. 

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 oleh Pusat Keamanan Pangan dari Pemerintah Hong Kong mengenai keamanan pangan dari wadah mi instan menemukan bahwa wadah mi instan sudah memenuhi standar Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. 

Dengan begitu, kesimpulannya adalah klaim bahwa mi instan mengandung lapisan lilin yang dapat menyebabkan kanker dinilai salah, berdasarkan penelitian USA Today. Tidak ada bukti bahwa lilin ada dalam mi instan. Banyak perusahaan mi dan pemeriksa fakta juga telah menyatakan selama bertahun-tahun bahwa ini hanyalah mitos. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya