Vaksin COVID-19 Siap, Pakar Sebut Pandemi akan Segera Usai

Ilustrasi Vaksin COVID-19
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Vaksin COVID-19 kerap dianggap sebagai salah satu kunci untuk bisa mencegah penularan virus tersebut. Terlebih, banyak yang berharap agar bisa kembali hidup 'normal' atau bebas beraktivitas tanpa khawatir terserang virus corona SARS-CoV-2 itu.

Menanggapi harapan tersebut, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Ristekdikti, Prof.Dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK, mengatakan bahwa hidup normal sangatlah mungkin terjadi.

Hal itu dipaparkan beliau dalam talkshow virtual bersama Merck dan Eijkman, Kamis 3 September 2020.

"Bisa hidup normal, tapi normal lebih baik," kata Prof Amin.

Prof. Amin tak menepis bahwa masyarakat dunia menaruh harapan besar pada vaksin COVID-19 agar bisa kembali ke kehidupan sebelum pandemi.

Baca juga: 10 Kali Lebih Menular, Mutasi Virus Corona D614G Menyebar di Indonesia

Meski begitu, Prof. Amin menekankan bahwa protokol kesehatan tetap harus dijalankan walaupun vaksin telah beredar sehingga kehidupan normal akan berjalan lebih baik.

"Misal vaksin tahun depan tersedia, tidak langsung pandemi selesai. Mungkin pandemi bisa dikendalikan tapi virus tetap bersirkulasi di sekitar kita dan tidak tahu ada di mana saja," tuturnya.

Angka COVID-19 Naik Jelang Nataru, PAPDI Rekomendasikan Ada Vaksin Booster Lanjutan

Lebih lanjut, Prof Amin menjelaskan, dengan adanya vaksin maka semakin tinggi kekebalan tubuh di sebuah populasi. Hal itu bisa membuat virus berkurang bahkan musnah.

"Tapi butuh waktu. Pengalaman kita, seperti virus cacar butuh waktu. Dari pertama kali ditemukan vaksin sampai bebas cacar itu butuh 200 tahun (untuk memusnahkan virus)," paparnya.

Vaksin COVID-19 Berbayar Setelah 31 Desember 2023

"Yang penting, saat vaksin sudah ada, kita tetap jaga diri. Memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak tetap diterapkan," tutup Prof Amin.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Sidang Dewan Keamanan PBB, New York tahun 2019

Menlu Retno Ingatkan Kekerasan dan Agresi Israel Tak Boleh Jadi "New Normal"

Indonesia mengutuk keras serangan udara Israel ke Lebanon. Menteri Luar Negeri mengingatkan kekerasan serta agresi Israel tidak boleh menjadi sebuah new normal.

img_title
VIVA.co.id
25 September 2024