Gerakan Kaki ke Atas dan Bawah Sembuhkan Penderita Stroke, Ini Caranya

Ilustrasi Terapi robotik untuk pasien stroke
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Merawat pasien stroke bisa menjadi perjuangan yang panjang. Belum lagi, penderita stroke membutuhkan waktu lama dalam pemulihannya. Pasien stroke harus menjalani beberapa terapi agar fungsi tubuhnya bisa kembali normal. 

Nah, sebenarnya terapi stroke ini juga bisa dilakukan di rumah. Jika anggota tubuh yang mengalami stroke pada bagian kaki, kita bisa melakukan terapi dengan cara menggerak-gerakan jari-jari kaki ke atas dan ke bawah. Benarkah demikian? Mitos atau fakta? 

"Fakta. Misalnya stroke di bagian kiri. Ini misalnya pasien stroke-nya yang sudah bagus yang sudah bisa duduk sendiri. Pasien stroke bervariasi ya, ada fase-fasenya. Tergantung juga luas yang terkena daerah mana, ada yang kecil atau yang besar, tentu bervariasi bentuk latihannya," ujar Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Yuli Suciati, SpKFR, CHt., dalam program Hidup Sehat di tvOne, Senin 31 Agustus 2020. 

Baca juga: Bikin Merinding, Wanita Ini Jadi Korban Fetish Kaos Kaki

Jika pasien sudah bisa duduk sendiri, terapi yang bisa dilakukan, pertama pasien stroke diminta untuk duduk tegap. Menurut dokter Yuli, dengan duduk tegap maka otot tulang belakang akan mengalami kontraksi, di mana tulang belakang dan bokong, merupakan landasan untuk menggerakan kaki. 

"Jadi gak bisa gerakkan kaki kalau landasannya tidak kuat. Duduk tegak, sejajarkan bahu, baru kakinya mulai gerakkan dari ujung-ujung jari kaki terlebih dahulu. Bisa dipisahkan kiri kanan, kiri kanan, kemudian gerakin ke atas ke bawah," lanjut dia. 

Baca juga: Heboh! Annisa Pohan Unggah Foto Bareng Justin Bieber

Yuli menjelaskan, gerakan pada sendi-sendi dapat memberikan sinyal kepada otak. Kemudian, cara berikutnya adalah dengan menggerakkan pergelangan kaki, di mana semua sendi pada pergelangan kaki juga harus mulai digerakkan. Terapi ini bisa diulang 8-10 kali untuk satu sesi terapis. 

Stroke: Bukan Hanya Urusan Lansia, Anak Muda Juga Perlu Waspada

"Setelah ini baru geser ke otot besar atau otot paha, kemudian dorong ke atas. Tergantung kekuatan ototnya, jika kekuatan ototnya bagus, bisa mulai dilatih, biasanya panggulnya harus kuat dulu. Coba angkat, seperti gerakan mengangkat kemudian menendang," kata dia. 

Menurut Yuli, latihan tersebut bisa untuk menguatkan otot sekaligus menggerakan sendi. Sama seperti latihan pada jari-jari kaki, terapi pada otot paha bisa direpetisi 8-10 kali per sesi latihan.

Skrining Kesehatan Bisa Deteksi Diabetes Hingga Kolesterol Tinggi, Harus Cek Berapa Bulan Sekali?
Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024