WHO Tegaskan Pentingnya Melakukan Tes Uji untuk Pasien Tanpa Gejala

Rapid test Virus Corona.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Kamis waktu setempat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan kembali bahwa orang yang terpapar virus corona harus diuji meski mereka tidak menunjukkan gejala infeksi langsung (OTG). 

China Lakukan Eksperimen Virus Baru Mirip COVID-19 di Wuhan, Elon Musk: Mengkhawatirkan

Seorang ahli epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan WHO merekomendasikan orang yang kontak dengan pasien suspek kasus virus COVID-19 untuk melakukan tes. Tetapi fokusnya harus pada orang yang menunjukkan tanda-tanda infeksi.

“Rekomendasi kami adalah menguji kasus yang dicurigai, dan kami memiliki definisi untuk itu. Mereka harus diuji terlepas dari perkembangan gejala. Namun, fokusnya adalah pada mereka yang mengalami gejala," katanya seperti dilansir dari laman Asiaone.

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Baca JugaIlmuwan Sebut Bahan Pembasmi Serangga Dapat Mengusir Virus Corona

Di sisi lain, Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan ada alasan untuk menguji orang yang tidak bergejala atau pra-gejala, khususnya di mana kelompok infeksi muncul, tetapi pengujian populasi yang luas itu mahal dan tidak realistis.

Benarkah Covid-19 di Bumi Berdampak pada Suhu di Bulan

“Ini menyerap banyak sekali sumber daya. Jadi, kami perlu fokus pada pengujian individu yang tepat, kami perlu fokus memaksimalkan pengujian di cluster, dan kami perlu fokus pada kualitas pengujian, dan kecepatan penyelesaian," kata Ryan. 

Untuk diketahui, saran ini muncul setelah adanya pedoman baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada pekan ini yang menyatakan bahwa orang yang terpapar COVID-19 tetapi tidak bergejala mungkin tidak perlu diuji. Keputusan itu menimbulkan pertanyaan dari ahli kesehatan dan politisi terkait apakah keputusan tersebut berubah karena tekanan politik.

CDC menilai tes terhadap orang tanpa gejala yang dilakukan terlalu dini untuk mendeteksi virus dapat menimbulkan rasa aman yang salah dan berpotensi membantu menyebarkan virus.

Dokter Marlina Putri lolos seleksi SIPSS 2025

Tujuan Mulia Dokter Marlina Putri, Eks Relawan Nakes Covid-19 Ingin Jadi Polisi

Dokter Marlina Putri Purnamasari Pekpekai lolos seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025