WHO Tegaskan Pentingnya Melakukan Tes Uji untuk Pasien Tanpa Gejala

Rapid test Virus Corona.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Kamis waktu setempat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan kembali bahwa orang yang terpapar virus corona harus diuji meski mereka tidak menunjukkan gejala infeksi langsung (OTG). 

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Seorang ahli epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan WHO merekomendasikan orang yang kontak dengan pasien suspek kasus virus COVID-19 untuk melakukan tes. Tetapi fokusnya harus pada orang yang menunjukkan tanda-tanda infeksi.

“Rekomendasi kami adalah menguji kasus yang dicurigai, dan kami memiliki definisi untuk itu. Mereka harus diuji terlepas dari perkembangan gejala. Namun, fokusnya adalah pada mereka yang mengalami gejala," katanya seperti dilansir dari laman Asiaone.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Bahan Pembasmi Serangga Dapat Mengusir Virus Corona

Di sisi lain, Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan ada alasan untuk menguji orang yang tidak bergejala atau pra-gejala, khususnya di mana kelompok infeksi muncul, tetapi pengujian populasi yang luas itu mahal dan tidak realistis.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

“Ini menyerap banyak sekali sumber daya. Jadi, kami perlu fokus pada pengujian individu yang tepat, kami perlu fokus memaksimalkan pengujian di cluster, dan kami perlu fokus pada kualitas pengujian, dan kecepatan penyelesaian," kata Ryan. 

Untuk diketahui, saran ini muncul setelah adanya pedoman baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada pekan ini yang menyatakan bahwa orang yang terpapar COVID-19 tetapi tidak bergejala mungkin tidak perlu diuji. Keputusan itu menimbulkan pertanyaan dari ahli kesehatan dan politisi terkait apakah keputusan tersebut berubah karena tekanan politik.

CDC menilai tes terhadap orang tanpa gejala yang dilakukan terlalu dini untuk mendeteksi virus dapat menimbulkan rasa aman yang salah dan berpotensi membantu menyebarkan virus.

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Dewan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) José Manuel Barroso.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Ketua Dewan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Jose Manuel Barroso berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia dalam upaya memperkuat imunisa

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024