WHO Umumkan 3 Kriteria Orang yang Diprioritaskan Dapat Vaksin COVID-19

Vaksin corona
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Dalam pedoman terbaru mengenai distribusi vaksin COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui telah memiliki skema yang bakal diterapkan. Lantas, seperti apakah skema formula yang diusung WHO tersebut?

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

WHO meminta semua negara agar orang-orang yang termasuk dalam kategori berisiko diprioritaskan terlebih dahulu untuk mendapat suntikan vaksin.

Mereka adalah, petugas kesehatan, orang-orang dengan penyakit penyerta dan lansia. Dalam sebuah breafing, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, membicarakan lebih detail mengenai hal ini.

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

Baca juga: Akhir Agustus, 3 Zodiak Ini Banyak Kebahagiaan dan Keberuntungan

"Awalnya ketika pasokan terbatas, penting untuk memberikan vaksin kepada mereka yang berisiko tertinggi di seluruh dunia. Ini termasuk petugas kesehatan, karena mereka berada di garis depan dalam pandemi dan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan menstabilkan sistem kesehatan secara keseluruhan," ujarnya dikutip Times of India, Rabu 26 Agustus 2020.

Vaksin HFMD atau Flu Singapura Kini Hadir di Indonesia

"Ini juga mencakup orang-orang yang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang memiliki penyakit tertentu yang membuat mereka berisiko lebih tinggi meninggal akibat COVID-19," lanjut Tedros. 

Para ahli percaya dengan mengikuti anjuran tersebut, dapat meminimalkan risiko kematian yang terkait dengan COVID-19. Terutama untuk mereka yang menderita penyakit serius, memiliki kekebalan lemah atau sudah berusia lanjut.

Baca juga: Catat, Ini 4 Syarat Tempat Wisata Aman Dikunjungi Saat Pandemi

WHO juga mengumumkan bahwa hingga saat ini, 172 negara telah menyatakan minatnya untuk menjadi bagian dari platform COVAX.

Nantinya, bersama dengan GAVI dan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) negara-negara tersebut akan memberikan pendanaan dan kemajuan yang memadai, sehingga vaksin dapat diproduksi. 

Namun meskipun alokasi dan distribusi vaksin terdengar efisien, nyatanya memberikan vaksin untuk kelompok berisiko atau lansia, tidak semudah kedengarannya. 

Vaksin Rusia, yang pertama kali didaftarkan untuk penggunaan publik, akan diberikan pada sukarelawan yang sehat, berusia antara 18-55 tahun pada tahap awal.

Hal ini berarti, orang lanjut usia dan anak-anak, telah dijauhkan pada fase pertama inokulasi. 

Exclusive roundtable 'Peringatan Hari Pneumonia Sedunia 2024'

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

ASI diketahui punya manfaat untuk kesehatan anak termasuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka sehingga mereka tak mudah terpapar penyakit termasuk infeksi bakteri.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024