WHO: Virus Corona Akan Hilang Lebih Cepat dari Flu Spanyol 1918
- pixabay
VIVA – Peningkatan tajam jumlah kasus virus corona di negara-negara Eropa, membuat para ahli global mengkhawatirkan akan adanya gelombang kedua pandemi, pada bulan-bulan atau musim dingin mendatang.
Namun, jika dibandingkan dengan pandemi flu Spanyol pada 1918, yang disebut-sebut sebagai pandemi paling mematikan di dunia dalam sejarah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berharap pandemi COVID-19 akan hilang dalam waktu kurang dari dua tahun.
Di sisi lain, sudah ada 160 lebih kandidat vaksin untuk melawan penularan COVID-19. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga memungkinkan pengendalian penyebaran virus corona dalam waktu kurang dari dua tahun.
"Kami berharap dapat menyelesaikan pandemi ini kurang dari dua tahun," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip Times of India, Rabu 25 Agustus 2020.
Baca juga: Makin Menggoda, Kini Minuman Boba Berbalut Biskuit Melegenda
Sebagai informasi, pandemi flu Spanyol 1918 berlangsung selama dua tahun penuh. Pandemi ini menewaskan sekitar 50 juta jiwa di seluruh dunia, kira-kira sepertiga dari populasi dunia pada saat itu.
Flu Spanyol, menyerang populasi dalam empat gelombang dan para ahli percaya bahwa virus tersebut telah menular ke manusia dari unggas liar dan domestik di Amerika Utara.
"Globalisasi, kedekatan, keterhubungan, jika dibandingkan dengan masa pandemi flu Spanyol, telah menyebabkan COVID-19 mewabah ke seluruh dunia. Ini rentang waktu yang singkat," kata Tedros.