Keluar RS, 75 Persen Pasien Terus Menderita Gejala COVID-19
- Times of India
VIVA – Kebanyakan orang setelah sembuh dari infeksi virus corona, mereka dapat menjalani hidup normal. Tapi jangan senang dulu, ternyata COVID-19 dapat terus memengaruhi tubuh dalam jangka waktu yang lama dari yang kita duga.
Dilansir Times of India, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemulihan pasca COVID-19 bisa jauh lebih berpengaruh untuk sebagian besar populasi, terlepas dari usia atau kondisi kesehatan mereka.
Sebuah studi penting yang dipimpin oleh rumah sakit yang berbasis di Bristol, Inggris, menemukan bahwa sebanyak 75 persen pasien menderita tekanan pasca COVID-19, setelah keluar dari rumah sakit.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Southmead Hospital itu, sementara pasien dapat sembuh dengan cepat dari penyakit tersebut. Hampir 75 persen pasien yang dirawat di rumah sakit terus menderita gejala virus corona, bahkan berbulan-bulan setelah keluar dari rumah sakit.
Baca juga:Â Buah Persik dan Bawang Bombai Picu Wabah Salmonella di AS
Staf rumah sakit mensurvei 110 pasien yang menjalani rawat inap karena infeksi virus. Beberapa bulan setelah mereka dinyatakan negatif COVID-19, pasien dipanggil kembali untuk menjalani pemeriksaan. Dari 110, 81 orang di antaranya masih merasakan efek buruk penyakit dan mencatat sejumlah gejala.
Rata-rata, pasien mengatakan gejala virus corona berlangsung selama tiga bulan. Dari gejala ringan seperti batuk terus-menerus, kelelahan, rambut rontok, serta pasien mengaku mengalami perbedaan kualitas hidup.
Gejala seperti demam, batuk atau hilangnya penciuman, akan membaik seiring waktu pada kebanyakan pasien. Bagi kebanyakan pasien, tugas-tugas normal seperti bepergian, kembali bekerja, mulai terasa tidak praktis.
Beberapa penelitian lain yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir, kini telah menunjukkan bukti bahwa perawatan pasca COVID-19 adalah sesuatu yang perlu diperhatikan juga.
Dari ringan, sedang hingga berat, efek samping yang paling umum tercatat dari penyakit ini adalah, demam, nyeri otot, batuk, kehilangan energi, kelelahan, sesak napas, masalah memori, penurunan kognitif, stres, kecemasan, kerusakan paru-paru, penyakit jantung, dan PTSD. Tingkat keparahan gejala berbeda, tergantung pada diagnosis COVID-19 seseorang.
Meskipun COVID-19 dapat meninggalkan konsekuensi jangka panjang, penting untuk diketahui bahwa seseorang harus berhati-hati sebelum dan setelah pemulihan. Pusat perawatan kesehatan sekarang menyadari kebutuhan yang sama dan di seluruh dunia, pusat perawatan pasca COVID-19 sedang didirikan untuk melayani pasien yang membutuhkan.
Salah satu fasilitas tersebut juga telah didirikan oleh AIIMS, New Delhi, India. Dokter juga menganjurkan pasien yang sembuh dari penyakitnya (baik di rumah maupun rumah sakit) harus terus berkomunikasi dengan dokter dan mencatat gejala yang terasa berbeda.