Buah Persik dan Bawang Bombai Picu Wabah Salmonella di AS
- U-Report
VIVA – Belum reda kasus COVID-19 di dunia, kini wabah baru kembali melanda. Wabah salmonella menyerang ratusan warga Amerika Serikat yang diduga terkait dengan buah persik dan bawang bombai.
Di Amerika Serikat (AS), wabah tersebut telah membuat 68 orang sakit di sembilan negara bagian. Sedikitnya 14 orang harus dirawat di rumah sakit. Tidak ada kematian yang dikonfirmasi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, dikutip dari laporan Food Safety News.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada sedang menyelidiki wabah di negara itu, menurut Badan Inspeksi Makanan Kanada (CFIA). Diduga salah satu penyebabnya dari buah persik sehingga perusahaan Wawona menarik kembali buah persik di seluruh AS, hingga sebelas bobot dan merek persik segar yang berbeda akan ditarik kembali di Kanada.
"CFIA memperingatkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi dan pengecer, distributor, produsen, dan perusahaan layanan makanan seperti hotel, restoran, kafetaria, rumah sakit, dan panti jompo untuk tidak menyajikan, menggunakan, atau menjual produk yang dijelaskan di bawah ini," menurut pemberitahuan itu.
Baca juga:Â Ini Faktor yang Bikin Produksi Vaksin Jadi Aman dan Efektif
Sementara itu, wabah infeksi Salmonella baru juga diduga kuat terkait bawang impor dari Amerika Serikat yang menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi dalam wabah menjadi 379.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada memperingatkan warga Kanada untuk tidak makan, menggunakan, menjual atau menyajikan bawang merah, putih, hingga bombai dari Thomson International Inc. dari Bakersfield, California, AS, atau produk apa pun yang dibuat dengan bawang ini.
"Jika Anda tidak yakin di mana bawang itu ditanam, jangan ambil risiko memakannya," kata Public Health, dikutip dari laman CTV News.
Adapun infeksi salmonella dimulai antara enam dan 72 jam setelah terpapar bakteri. Gejala berupa demam, menggigil, diare, kram perut, sakit kepala, mual, dan muntah. Beberapa tidak menunjukkan gejala infeksi Salmonella, tetapi dapat menularkan penyakit kepada orang lain.
Orang sehat biasanya sembuh dalam waktu seminggu. Namun, anak-anak di bawah usia enam tahun, wanita hamil dan mereka yang sistem kekebalannya lemah berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat berlangsung selama beberapa minggu dan memerlukan rawat inap.