IDI Sebut Kebijakan Menkes Terawan Tuai Polemik, Ada Apa?

Menkes Terawan Agus Putranto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Polemik baru kembali mencuat usai Presiden Joko Widodo melantik anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Asosiasi dan organisasi profesi mulai dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) mengklaim bahwa pemilihan anggota tersebut tak sesuai usulan.

Penanganan TBC Masuk Program Quick Win Presiden Prabowo, Menkes Getol Deteksi Pengobatan Pasien

Hal tersebut disampaikan oleh 7 asosiasi yakni IDI, PDGI, MKKI, MKKGI, AIPKI, AFDOKGI, ARSPI yang menilai timbulnya polemik baru dari kebijakan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto.

"Tidak adanya komunikasi dari Kemenkes mengenai usulan calon-calon tersebut. Misal, dari Kemenkes ada pembicaraan atau konsul dengan kami, saya rasa kami juga tidak akan kaku seperti ini. Ini semuanya jadi tidak nyaman," ujar Drg. Ugan Gandar Wakil Ketua PDGI, dalam konferensi pers di Kantor PB IDI, Jakarta, Senin 24 Agustus 2020.

Begini Cara Menkes Transformasi Total Sistem Kesehatan Indonesia!

Baca Juga: Sisi Wajah yang Pertama Dilihat Ungkap Seberapa Temperamennya Kamu

Lebih lanjut, Menkes Terawan juga dinilai memicu keriuhan di tengah badai pandemi COVID-19 yang kian memprihatinkan dengan abai terhadap usulan-usulan dari asosiasi dan organisasi. Padahal, menurut Ugan, nama yang diusulkan sudah dipikirkan secara matang.

Dilantik Jadi Penasihat Khusus Prabowo, Segini Gaji yang Didapat Luhut hingga Terawan

"Menteri Kesehatan mengeluarkan pernyataan-pernyataan tidak kondusif. Sejatinya dalam situasi pandemi seperti ini, Menteri Kesehatan harus mampu menciptakan hubungan kerja yang baik bersama seluruh stakeholder kesehatan serta tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kontraproduktif," tuturnya.

Menkes Terawan sebelumnya menyebut ada hal yang tidak sesuai persyaratan dari nama yang diajukan. Namun, menurut ketua MKKI Prof David S Perdanakusuma, kesalahan itu sudah diperbaiki agar sesuai dengan syarat.

Lagi-lagi, kata Ugan, tak ada komunikasi dari pihak Kemenkes yang membuat kekecewaan dari asosiasi dan organisasi tersebut. Selain itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqihn, menilai seharusnya pemerintah dan organisasi profesi asosiasi bergotong royong. Daeng pun berharap adanya dialog, dan koordinasi yang dibangun agar tidak terganggu pada pelayanan kesehatan.

"Kami berharap nanti mengajukan audiensi kepada bapak presiden untuk diterima. Dan kami akan sampaikan persoalan ini," tutur dokter Daeng.

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

IDI Tegaskan Dokter Tak Boleh Jadi Influencer Sampai Promosikan Produk Kesehatan

Dokter-dokter tersebut membuat konten kreatif hingga akhirnya mempromosikan produk kesehatan maupun kecantikan lewat akun pribadinya.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024