Picu OTG Hingga Kematian Corona, Apa Itu Viral Load?
- Times of India
VIVA – Kasus COVID-19 saat ini masih menjadi perbincangan lantaran penyebarannya yang masif. Salah satu pemicunya, pakar menyebut adanya orang tanpa gejala (OTG) yang kemudian tanpa sadar menulari banyak orang.
Dipaparkan dr. Nikolas Wanahita, MD, MHA, FACC, FSCA, ahli kardiologi dari Mount Elizabeth Novena Hospital Singapura dalam Webinar bersama Intiland Development beberapa waktu lalu, viral load menyebabkan seseorang terpapar COVID-19, tetapi tidak menunjukan gejala sakit serta yang terpapar parah hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Secara sederhana, aspek viral load menjelaskan hubungan antara jumlah kualitatif partikel virus yang masuk ke tubuh dan dampaknya bagi orang yang terpapar.
Semakin banyak jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh, imunitas tubuh dapat kalah dan penderita berisiko mengalami cytokine storm atau badai sitokin, di mana imunitas berkembang secara tidak beraturan sehingga justru berbalik menyerang badan dan organ-organ sendiri.
“Faktor viral load bukan hal baru di dunia medis. Sudah diperkenalkan sejak tahun 1930-an, faktor ini bisa menjelaskan mengapa terdapat dokter atau tenaga medis yang masih muda dan sehat meninggal dunia karena terpapar COVID-19 di rumah sakit," kata dr. Nikolas.
Baca juga: 5 Posisi Seks Kilat yang Menyenangkan, Coba Salah Satunya
Lebih lanjut, dokter Nikolas mengingatkan bahwa ditemukan sejumlah kasus berupa pasien terinfeksi, tetapi tidak timbul gejala dan dapat sembuh dengan sendirinya. Di sisi lain, terdapat pula pasien tanpa gejala yang kemudian meninggal dunia tanpa sempat ditangani dengan cepat.
Kelompok lain yang berisiko tinggi adalah golongan pasien dengan imunitas rendah atau pasien dengan kondisi pre-morbid. Misalnya, penderita penyakit jantung, hipertensi ataudarah tinggi, diabetes, pasien yang sudah pernah melakukan transplantasi organ, atau penyakit kronis lainnya.
Meski demikian, terdapat pula kasus-kasus penderita berusia muda dan sehat yang akhirnya meninggal dunia karena COVID-19.
"Hal tersebut terjadi karena selain faktor imunitas, faktor viral load sangat penting dalam menentukan infeksi ringan atau berat. Semakin banyak penderita COVID-19 yang tidak menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, viral load akan semakin tinggi,” kata dokter Nikolas.
Untuk itu, tegas dr.Nikolas, semua orang sekarang harus pakai masker. Alasannya sederhana, pemakaian masker menjaga agar virus tidak banyak yang terpental keluar dari mulut seseorang yang batuk.
"Kedua, masker juga menjaga tubuh kita sendiri dari aerosol penderita, sehingga kalau pun ada virus masuk ke tubuh kita, jumlahnya kecil. Kalaupun kita tertular, sakitnya tidak parah, paling hanya flu ringan atau OTG,” jelas dokter Nikolas.
Pentingnya menjaga hidup sehat dan pemakaian masker juga ditegaskan Hendro S. Gondokusumo, pendiri dan Chief Executive Officer PT Intiland Development Tbk. Disiplin menjalankan hidup bersih dan sehat adalah kunci menjaga imunitas tinggi dan cegah viral load menumpuk di tubuh.
"Setiap keluar rumah, selalu pakai masker, dan sesampai di rumah langsung mandi, keramas, dan ganti pakaiaan. Kalau keluar rumah lagi, ya mandi dan ganti pakaian lagi,” ujar Hendro berbagi cerita.