6 Alasan Optimistis Vaksin Corona Sudah Tersedia pada 2021
- Times of India
VIVA – Memproduksi vaksin COVID-19 memang bukan pekerjaan yang mudah. Pandemi virus corona membuat para ilmuwan bergerak cepat, tetapi perlu dicatat, waktu yang singkat bukan cara terbaik untuk menyiapkan vaksin yang aman dan efektif. Mulai dari uji coba, persetujuan, produksi dan distribusi, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Tapi, 2021 bisa menjadi waktu yang tepat jika berbicara mengenai kesiapan vaksin. Ahli epidemiologi, ahli medis, dan dokter pun menyatakan setuju. Ada banyak alasan optimistis di balik ini. Berikut penjelasannya, dilansir dari Times of India.
Mendapatkan vaksinasi terhadap COVID-19
Beberapa kelompok sedang mengerjakan pengembangan vaksin, dengan banyak yang sudah mencapai uji coba fase II dan III. Meskipun beberapa vaksin dipercepat dan terkesan dipaksakan, percobaan vaksin yang dilakukan dengan benar dapat menghasilkan vaksin yang aman. Ini bisa memakan waktu antara 4-6 bulan. Setelah itu, izin resmi dapat diberikan, sehingga bisa didistribusikan di tahun depan.
Masalah produksi dan distribusi vaksin bisa diatasi
Operasi WarpSpeed pemerintah AS, sedang bekerja untuk mendanai produksi vaksin dengan cepat. Hal ini akan memastikan dunia mendapatkan distribusinya, setelah vaksin dinyatakan aman dalam uji coba fase III.
Jika semua negara mematuhi pedoman WHO yang baru dikeluarkan terkait vaksin COVID-19, distribusi vaksin akan disebar dengan cara yang adil untuk menjangkau orang-orang yang berisiko. Hal ini tidak akan menjadi pekerjaan yang terburu-buru.
Baca juga:Â Kasus COVID-19 Indonesia Disorot Dunia, Dinilai Gagal Tangani Corona
Ada lebih dari satu vaksin yang siap
Ada lebih dari lima vaksin yang sudah memasuki uji coba fase III saat ini. Untuk itu, tahun depan akan memberi kita lebih banyak waktu untuk menyiapkan lebih dari satu vaksin.
Para ahli mengatakan, daripada hanya menaruh harapan pada satu vaksin, lebih dari satu suntikan mungkin diperlukan untuk menginokulasi massa. Memiliki lebih dari satu vaksin juga dapat membantu mengatasi masalah yang berbeda, karena satu vaksin mungkin tidak cocok untuk semua.
Kekebalan alami dapat memperlambat infeksi
Survei terkini menunjukkan, beberapa dari kita terinfeksi virus corona dengan cara yang berbeda. Ada atau tidaknya kemungkinan infeksi ulang COVID-19, mendapatkan kekebalan alami adalah salah satu cara untuk memperlambat penyebaran virus.
Oleh karena itu, akan lebih mudah untuk mengetahui bagaimana vaksin harus bekerja dan mengendalikan penyebaran lebih lanjut, atau wabah infeksi di masa depan.
Antibodi mencegah infeksi sampai batas tertentu
Vaksin akan membantu, tetapi hanya sampai batas tertentu. Diperlukan lebih dari satu suntikan vaksin untuk memberantas infeksi. Mendapatkan antibodi yang sehat dapat menjadi salah satu cara bagi tubuh untuk mengembangkan kekebalan pertahanan terhadap infeksi, yang sedang dikembangkan oleh banyak perusahaan.
Baca juga:Â 1 Kilo Ganja Diamankan dari Penangkapan Drummer J-Rocks
Obat antibodi atau bahkan obat imun biologis yang dapat disuntikkan, adalah bagian dari terapi yang juga dapat membantu mendapatkan perlindungan jangka pendek. Beberapa perusahaan, seperti AstraZeneca, Eli Lilly, GlaxoSmithKline, saat ini sedang mengerjakan pengembangan prototipe antibodi yang menjanjikan.
Pengembang akan tahu bagaimana membuat vaksin yang lebih aman
Tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah, apakah vaksin pertama nanti akan aman digunakan atau tidak. Vaksin Rusia, Sputnik V, telah dikelilingi kontroversi karena kurangnya uji coba atau data keamanan yang konklusif.
Memiliki rentang waktu yang lebih lama yaitu 2021, akan memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi potensi efek samping, menguji vaksin pada kelompok relawan yang lebih luas, dan membuatnya dapat dipakai untuk semua kelompok umur.
Dengan gejala dan studi yang lebih baru yang sedang dilakukan terkait dengan COVID-19, pembuat vaksin akan berada dalam situasi yang jauh lebih mampu untuk mengembangkan vaksin yang lebih aman dan bebas efek samping.