Vaksin Corona Segera Siap, WHO Keluarkan Pedoman untuk Distribusi

Ilustrasi termometer/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/xb100

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengeluarkan pedoman baru untuk memastikan distribusi vaksin virus corona dilakukan secara adil dan merata. Berkenaan dengan hal ini, WHO mengundang negara-negara untuk bergabung dengan aliansi COVAX.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Menurut laporan, sebanyak 75 negara telah menyatakan minatnya. COVAX bermitra dengan aliansi GAVI dan CEPI (Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi) yang bekerja sama untuk memastikan distribusi vaksin yang adil di masa depan.

WHO menganjurkan para pemimpin setiap negara untuk mengambil keputusan yang adil. Selain itu, badan kesehatan PBB itu juga menyarankan negara-negara untuk bekerja sama dalam distribusi proporsional. Sehingga, hal ini akan memastikan vaksin dapat menjangkau semua negara, bukan hanya negara kaya saja.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Dalam kesempatan itu, WHO juga menyarankan agar vaksin didistribusikan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, alokasi vaksin harus dilakukan untuk semua negara yang membutuhkan, sehingga dapat membantu mengurangi risiko COVID-19 secara keseluruhan.

Sedangkan tahap kedua, badan kesehatan itu menyarankan agar negara-negara menggunakan dosis sesuai kebutuhan, dengan mempertimbangkan tingkat ancaman dan kerentanan yang akan dihadapi populasi.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Baca juga: Jangan Diabaikan, 4 Tanda Sistem Imun Mulai Menurun

Nantinya, setiap negara berhak memutuskan siapa yang akan mendapat suntikan pertama. Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan semua negara harus memprioritaskan pekerja garis depan yang terlibat dalam layanan sosial, lansia di atas 65 tahun, dan kategori rentan lainnya, yang mendapatkan vaksin pertama.

"Alokasi fase 1 yang membangun hingga 20 persen populasi akan mencakup sebagian besar kelompok berisiko," kata Tedros, dilansir Times of India, Jumat 21 Agustus 2020.

Tedros menambahkan, distribusi vaksin yang adil akan menjadi satu-satunya cara untuk menstabilkan sistem kesehatan dan ekonomi, serta membantu kita beradaptasi dengan keadaan normal yang baru.

Pemberian vaksin kepada penduduk yang sehat akan mencegah penyebaran infeksi. Namun, dengan memprioritaskan lansia dan kelompok rentan, akan membantu mengendalikan angka kematian akibat infeksi virus ini, karena merekalah yang memiliki risiko penyebaran virus terbesar.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024