Vaksin Corona Segera Siap, WHO Keluarkan Pedoman untuk Distribusi
- Freepik/xb100
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengeluarkan pedoman baru untuk memastikan distribusi vaksin virus corona dilakukan secara adil dan merata. Berkenaan dengan hal ini, WHO mengundang negara-negara untuk bergabung dengan aliansi COVAX.
Menurut laporan, sebanyak 75 negara telah menyatakan minatnya. COVAX bermitra dengan aliansi GAVI dan CEPI (Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi) yang bekerja sama untuk memastikan distribusi vaksin yang adil di masa depan.
WHO menganjurkan para pemimpin setiap negara untuk mengambil keputusan yang adil. Selain itu, badan kesehatan PBB itu juga menyarankan negara-negara untuk bekerja sama dalam distribusi proporsional. Sehingga, hal ini akan memastikan vaksin dapat menjangkau semua negara, bukan hanya negara kaya saja.
Dalam kesempatan itu, WHO juga menyarankan agar vaksin didistribusikan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, alokasi vaksin harus dilakukan untuk semua negara yang membutuhkan, sehingga dapat membantu mengurangi risiko COVID-19 secara keseluruhan.
Sedangkan tahap kedua, badan kesehatan itu menyarankan agar negara-negara menggunakan dosis sesuai kebutuhan, dengan mempertimbangkan tingkat ancaman dan kerentanan yang akan dihadapi populasi.
Baca juga:Â Jangan Diabaikan, 4 Tanda Sistem Imun Mulai Menurun
Nantinya, setiap negara berhak memutuskan siapa yang akan mendapat suntikan pertama. Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan semua negara harus memprioritaskan pekerja garis depan yang terlibat dalam layanan sosial, lansia di atas 65 tahun, dan kategori rentan lainnya, yang mendapatkan vaksin pertama.
"Alokasi fase 1 yang membangun hingga 20 persen populasi akan mencakup sebagian besar kelompok berisiko," kata Tedros, dilansir Times of India, Jumat 21 Agustus 2020.
Tedros menambahkan, distribusi vaksin yang adil akan menjadi satu-satunya cara untuk menstabilkan sistem kesehatan dan ekonomi, serta membantu kita beradaptasi dengan keadaan normal yang baru.
Pemberian vaksin kepada penduduk yang sehat akan mencegah penyebaran infeksi. Namun, dengan memprioritaskan lansia dan kelompok rentan, akan membantu mengendalikan angka kematian akibat infeksi virus ini, karena merekalah yang memiliki risiko penyebaran virus terbesar.