Kemenkes Percepat Uji Terapi Stem Cell untuk COVID-19

Ilustrasi virus corona.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kementerian Kesehatan RI mempercepat proses uji klinis fase 1 dalam perawatan COVID-19 yang memanfaatkan sel punca milik Daewoong. Uji klinis fase 1 bertujuan untuk menguji keamanan perawatan COVID-19 pada pasien dan diharapkan akan selesai tahun ini. 

'Daewoong Infion,' perusahaan joint venture asal Korea Selatan Daewoong Group, mengadakan Kick of Meeting dengan Kementerian Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo pada 13 Agustus 2020 dalam rangka memulai uji klinis fase 1 dalam pengembangan perawatan COVID-19 tersebut.

Rencananya akan memasuki uji klinis fase 2 pada paruh pertama tahun 2021 dan saat ini diberi sebutan DWP710. Pada 6 Agustus 2020, DWP710 terpilih sebagai proyek baru di Kementerian Kesehatan Indonesia dan sedang dikembangkan melalui kerja sama tersebut.

Daewoong Infion kini sedang melakukan uji klinis fase 1 bersama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo, yang dikhususkan untuk perawatan COVID-19 dan memiliki kemampuan beragam dalam hal uji klinis global di bidang farmasi. 

Baca juga: Ternyata Paparan Gadget Bikin Kulit Kusam, Ini Pencegahannya

"Saya senang Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo dapat terlibat dalam penelitian ini. Penelitian tahap 1 ini merupakan sebuah peluang dan tujuan untuk proses fase 2 dan fase 3 selanjutnya," ujar Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. Slamet, MHP, dalam siaran pers, dikutip Jumat 21 Agustus 2020.

Diketahui, DWP710 merupakan perawatan Dyspnea pada pasien COVID-19 dengan memanfaatkan sel punca Mesenchymal DW-MSC dan saat ini sedang diuji coba oleh perusahaan farmasi Korea Selatan Daewoong Pharmaceuticals.

DWP710 yang dikembangkan oleh Daewoong Pharmaceutical telah terkonfirmasi memiliki efek anti-inflamasi dalam uji pra-klinis pada hewan yang mengidap Dyspnea. 

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Tingkat kelangsungan hidup meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan dengan kelompok uji lainnya, di mana jaringan paru-paru yang rusak akibat inflamasi kembali pulih ke tingkat yang mendekati normal.

Selain itu, perawatan ini memiliki efek antivirus yang mampu mengurangi jumlah virus pada jaringan paru-paru hewan yang terinfeksi COVID-19 hingga di batas bawah deteksi. 

KALEIDOSKOP 2023: Perjalanan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Baca juga: Deretam Khasiat Rumput Gandum yang Mengejutkan

Selain itu, Daewoong Infion dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo juga mempertimbangkan penelitian dan pengembangan kandidat vaksin COVID-19 lainnya dari Daewoong Pharmaceutical, seperti Niclosamide dan Camostat. Kedua produk tersebut masing-masing diharapkan mampu merawat pasien yang menderita COVID-19 ringan hingga berat. 

Pneumonia Misterius dari China Bisa Jadi Pandemi Baru?

"Kami berterima kasih atas kerja sama aktif Pemerintah Indonesia dalam pengembangan perawatan COVID-19. Kami berharap penelitian ini akan memberikan hasil yang baik dan berkontribusi dalam pengembangan perawatan untuk mengatasi COVID-19," tutur Presiden Direktur Daewoong Infion, Chang-woo Suh.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024