Kabar Gembira, Ilmuwan Temukan Urutan Gejala dari Virus Corona

Ilustrasi batuk.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Para peneliti telah menemukan kemungkinan urutan gejala COVID-19 yang pertama kali muncul, yaitu demam, diikuti oleh batuk, nyeri otot, kemudian mual, dan atau muntah serta diare.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Dengan mengetahui urutan gejala virus corona, dapat membantu pasien mendapatkan pengobatan lebih cepat, atau memutuskan segera untuk mengisolasi diri.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Public Health, mengenali urutan gejala juga dapat membantu dokter merencanakan cara merawat pasien, dan memungkinkan mengintervensi penyakit lebih awal.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

"Urutan ini sangat penting untuk diketahui ketika kita memiliki siklus penyakit yang tumpang tindih, seperti flu yang bertepatan dengan infeksi COVID-19," kata penulis studi, Peter Kuhn dari University of Southern California di AS, dilansir Times of India, Rabu 19 Agustus 2020.

Baca juga: Studi Menunjukan Ada Hubungan COVID-19 dengan Diabetes pada Anak

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

"Mengingat bahwa sekarang ada pendekatan yang lebih baik untuk pengobatan COVID-19, mengidentifikasi pasien lebih awal dapat mengurangi waktu rawat inap," kata penulis studi lain, Joseph Larsen.

Demam dan batuk sering dikaitkan dengan berbagai penyakit pernapasan, termasuk Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tetapi gejala di saluran pencernaan bagian atas dan bawah yang membedakannya dari COVID-19.

"Saluran GI bagian atas (yaitu mual atau muntah) tampaknya terpengaruh sebelum saluran GI bagian bawah (diare) pada COVID-19, yang merupakan kebalikan dari MERS dan SARS," tulis para ilmuwan.

Baca juga: Penjelasan Amber Heard soal Pamer Puting Saat Kunjung Masjid

Para penulis mengatakan urutan gejala ini diamati pada lebih dari 55.000 kasus virus corona yang dikonfirmasi di China, yang semuanya dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mereka juga mempelajari kumpulan data hampir 1100 kasus yang dikumpulkan dari 11 Desember 2019 hingga 29 Januari 2020, oleh Kelompok Ahli Perawatan Medis China melalui Komisi Kesehatan Nasional China.

Untuk membandingkan urutan gejala COVID-19 dengan influenza, para peneliti memeriksa data dari 2470 kasus di Amerika Utara, Eropa, dan belahan bumi selatan, yang dilaporkan ke otoritas kesehatan dari tahun 1994 hingga 1998. Menurut para peneliti, urutan gejala itu penting.

"Mengetahui bahwa setiap penyakit berkembang secara berbeda, dengan begitu dokter dapat mengidentifikasi lebih cepat apakah seseorang kemungkinan besar menderita COVID-19, atau penyakit lain, yang dapat membantu mereka membuat keputusan pengobatan yang lebih baik," tutur Larsen.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya