China Patenkan Vaksin Virus Corona Pertama
- Pixabay/viarami
VIVA – China telah memberikan paten penemuan pertama untuk vaksin COVID-19, yang dikembangkan bersama dengan perusahaan biofarmasi CanSino Biologics Inc, yang juga berasal dari negara tersebut.
Menurut laporan Global Times, vaksin itu merupakan vaksin adenovirus rekombinan bernama Ad5-nCoV, yang dikembangkan bersama CanSino, dengan tim yang dipimpin oleh pakar penyakit menular militer China, Chen Wei.
"Pemberian paten lebih lanjut mengonfirmasi kemanjuran dan keamanan vaksin, dan secara meyakinkan menunjukkan kepemilikian hak kekayaan intelektual (HAKI)," kata CanSino, dalam sebuah pernyataan pada Minggu, dikutip Times of India, Selasa 18 Agustus 2020.
Baca juga: Jika Vaksin Tak juga Tersedia, Bagaimana Virus Corona Dihentikan?
CanSino melanjutkan, dengan dipatenkan vaksin ini secara resmi akan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap vaksin COVID-19, yang dikembangkan China, terutama pasar internasional.
"AS telah menuduh pada Mei bahwa hacker China berusaha mencuri data virus corona untuk obat dan vaksin tanpa ada bukti substansial," bunyi laporan tersebut.
Menurut CanSino, mereka mengajukan paten pada Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional pada 18 Maret 2020, tiga hari setelah mereka meluncurkan uji klinis fase I, terhadap kandidat vaksin dan mendapat persetujuan pada 11 Agustus 2020.
Uji coba fase III pada vaksin yang akan dilakukan di luar negeri berjalan dengan lancar, demikian pernyataan perusahaan tersebut. CanSino telah menandatangani kesepakatan dengan Meksiko untuk melakukan uji klinis tahap akhir untuk vaksin COVID-19.
Baca juga: Tips Geliatkan Pariwisata di Masa Pandemi COVID-19
Pejabat kesehatan Arab Saudi juga telah mengumumkan untuk bekerja sama dan melakukan uji klinis fase III pada vaksin, yang merekrut sekitar 5.000 relawan, pada 9 Agustus 2020.
CanSino pun dilaporkan telah melakukan pembicaraan dengan Rusia, Brasil dan Chili untuk meluncurkan uji coba Fase III pada Ad5-nCOV.