Angin Duduk Bisa Berubah Jadi Serangan Jantung Setelah 20 Menit
- Pexels
VIVA –Istilah angin duduk mungkin sudah tak asing untuk sebagian orang. Banyak yang menganggap, angin duduk adalah gejala serangan jantung. Spesialis Jantung, Dr Renan Sukmawan, ST, SpJP(K) PhD, MARS, FINA, FACC., meluruskan mitos yang berkembang di masyarakat, yang menganggap kondisi angin duduk sama dengan serangan jantung.
Menurut dia, angin duduk dan serangan jantung memiliki sejumlah perbedaan. Angina, bahasa medis dari angin duduk, merupakan penyempitan pembuluh darah ke jantung. Sedangkan serangan jantung, terjadi penyumbatan.
Tetapi, kita harus waspada. Menurut dokter Renan, kondisi angina atau angin duduk yang berkepanjangan, dapat berubah menjadi serangan jantung, setelah 20 menit.
"Angina angin duduk yang berkepanjangan, angka yang kita pakai itu 20 menit. Kalo lebih dari 20 menit tidak hilang, keringat dingin, itu biasanya bisa menjadi serangan jantung, yang kita sebut sebagai angina tidak stabil. Dan itu gejala awal kelompok yang serangan jantung. Itu satu, hati-hati," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Rabu 12 Agustus 2020.
Baca Juga: Pakai Sarung Sambil Duduk di Musala, Boy William Jadi Sorotan
Kondisi kedua di mana angin duduk dapat berubah menjadi serangan jantung adalah, jika frekuensi angin duduknya terjadi lebih sering.
"Misalnya ada orang angin duduk sekali seminggu, sekali sebulan, tapi sekarang tiap hari 2-3 kali. Berarti ada situasi di pembuluh darah jantungnya itu penyumbatannya semakin sempit, dan sewaktu-waktu menjadi serangan jantung yang berat," kata dia.
Jadi, Renan menyimpulkan, angin duduk dan serangan jantung dianggap sama hanyalah mitos. Sebagian besar angin duduk, jika sudah stabil atau diistirahatkan dengan cara duduk, maka gejalanya akan hilang.
"Kalau serangan jantung jadi tu mampet betul. Jadi sangat mengancam nyawa bahkan. Tetapi lihat dulu, kalau itu berkepanjangan dan makin sering (angin duduk) maka dia bisa ke sebelah sini (serangan jantung)," tuturnya.
Menurut Dante, satu hal yang harus diingat, angina adalah segala sesuatu yang menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang. "Orang yang tensi tinggi juga bisa bikin angina walaupun gak ada sumbatan. Itu namanya angina pada hipertensi," tutup dokter Dante.