Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Dokter Sebut RS Bisa 'Tumbang'

Ilustrasi virus corona.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Kasus virus corona atau COVID-19 hingga saat ini mencapai angka ratusan ribu pasien di Indonesia. Dokter menyebut, kasus yang masih tinggi ini bisa memicu fasilitas kesehatan 'tumbang'.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp.P., menegaskan bahwa jumlah laboratorium untuk melakukan deteksi COVID-19 memang sudah diperbanyak. Sayangnya, ini tidak dibarengi dengan jumlah fasilitas kesehatan yang ada.

"Bisa dibayangkan, jika kasus bertambah, dan fasilitas kesehatan tidak bertambah maka bisa overload," ujarnya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), tvOne, Selasa, 11 Agustus 2020.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Menurutnya, penyakit menular ini memang 80 persennya tak membutuhkan perawatan rumah sakit. Namun, 20 persennya masih tetap membutuhkan penanganan alat kesehatan di rumah sakit.

"Andaikan 150 ribu, jika 20 persennya perlu perawatan, RS enggak cukup," tuturnya.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Erlina menyebut, di RS Persahabatan yang menjadi tempat rujukan pasien virus corona, sudah terlalu padat lantaran jumlah ranjang tak lagi memadai. Hal ini perlu menjadi perhatian agar masyarakat tak boleh menyepelekan kasus COVID-19 bahkan percaya dengan klaim terkait obat untuk menyembuhkannya.

"Antrean 50-70 kasus per hari, umumnya minta perawatan ICU, terpaksa ditolak," jelasnya.

"Apalagi sekarang banyak hoax dan disinformasi. Contohnya, obat herbal diklaim sebagai anti COVID-19. Antibodi kan dibentuk dari tubuh dan bukan sesuatu yang diminum," tegas Erlina.

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025