Kucing Liar Disebut Picu Penularan COVID-19 di Pasar
- ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA – Ada teori baru tentang asal-usul virus corona yang kini mengaitkannya dengan hewan kucing. Pemerintah Hong Kong mengklaim menemukan bukti adanya penyebaran COVID-19 dari hewan berbulu itu.
llmuwan menemukan bahwa asal mula pandemi berawal dari kelelawar yang dijual di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, namun ilmuwan lain percaya ada hewan perantara lain antara kelelawar dan manusia.
Senada dengan itu, seorang pejabat Hong Kong telah melontarkan gagasan bahwa kucing liar mungkin telah menyebarkan SARS-CoV-2 ketika hewan itu melewati kios-kios di pasar tradisional China untuk mencari makanan.
"Virus itu bisa saja dibawa oleh kucing, tikus, dan kecoa, terutama karena kita semua tahu kucing suka ikan. Mereka mungkin lebih sering berkeliaran di sekitar warung seafood," ujar pejabat itu dikutip dari laman Daily Star.
Baca juga: Wow, Gisel Blak-Blakan Soal Urusan Ranjang
Penjual ikan dan penjual daging dinyatakan positif COVID-19 yang tercatat sebagai 15 kasus baru di pasar Hung Hom dan Two Kwa Wan di Hong Kong minggu lalu.
Daerah tempat makanan laut, daging sapi dan domba dijual itu ditemukan memiliki lebih banyak jejak virus, dan pedagang makanan laut yang terinfeksi menunjukkan gejala lebih awal.
Selain teori kucing liar, pakar mengatakan sumber yang paling mungkin dari wabah Hong Kong saat ini adalah orang tanpa gejala yang berjalan melalui pasar.
Melalui mereka, virus itu bisa hidup di meja baja tahan karat yang digunakan di pasar hingga empat hari.
Baca juga: Bawakan Lagu 'Sewu Siji', Betrand Peto Duet dengan Anak Didi Kempot
Virus juga dapat bertahan di lingkungan sedingin 4 derajat celcius selama sekitar seminggu. Namun semua sampel lingkungan di pasar termasuk talenan, es dan air serta timbangan pengukuran dinyatakan negatif untuk virus tersebut.
Kucing diketahui dapat tertular virus corona dari manusia, tetapi belum ada bukti sebaliknya yang menunjukkan mereka dapat menularkan virus ke manusia.
Adapun delapan hewan peliharaan keluarga itu dinyatakan positif mengidap virus corona di Hong Kong, termasuk kucing shorthair Skotlandia.