Dokter Tirta Masih Bingung Soal Kalung Anti Corona
- Instagram: dr. Tirta
VIVA – Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa Dokter Tirta menyampaikan lima isu yang berkembang di masyarakat terkait COVID-19. Menurutnya, isu pertama adalah soal rapid tes. Dari pengalamannya, Tirta menemukan masyarakat yang mempertanyakan terkait keakuratan rapid tes.
Hal itu timbul karena mereka melihat rapid tes yang dilakukan berulang kali tetapi kesalahan pada penentuan positif dan negatifnya masih tinggi. Lalu Tirta menyampaikan empat isu lainnya saat diskusi virtual bertajuk Jalan Menemukan Penyembuh COVID-19.
"Kedua kenapa isu konspirasi dibiarkan merajalela dari dulu. Ketiga Masyarakat bertanya kejelasan sekolah siapa yang akan mengatur. Keempat COVID-19 kapan berakhir apa itu vaksin saya udah edukasi tetap enggak sampai. Kelima kalau obat herbal ditentang kenapa Kementerian Pertanian buat kalung anti corona," ucap Tirta dalam webinar, Minggu, 9 Agustus 2020.
Dari kelima isu tersebut, Tirta mengaku kesulitan untuk menjelaskan yang kelima alias sial kalung anti corona. Ia hanya bisa menyampaikan apa yang pernah dijelaskan oleh guru besar UGM dalam menjawab soal kalung anti korona.
"Guru besar UGM sudah mengeluarkan statment bahwa kalung anti corona itu belum terbukti lah terus kok kalung di-statment, obat herbal di statment juga nah ini jadi masalah. Sebuah obat siapapun yang mengeluarkan harus dibuktikan secara klinis nah lima itu menjadi pertentangan di masyarakat," katanya.
Untuk itu, Tirta memberi solusi agar pemerintah bisa memaksimalkan media televisi di daerah untuk memberikan edukasi terkait COVID-19. Menurutnya, cara itu merupakan paling efektif.
"Di TV kita harus menggunakan TV lokal perdaerah untuk pendidikan masyarakat. Kemudian Kita mulai mengepost apa yang dilakukan tenaga kesehatan dan relawan di lapangan," ucapnya.
Baca juga: 5 Penampakan Kalung Anti Virus Corona
Untuk memberikan edukasi itu Tirta menyampaikan pemerintah bisa mengajak para dokter muda dan IDI sebagai garda terdepan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Yang terakhir pakai pentahelixm relawan untuk bekerjasama mengatasi ini. Saya 7 bulan dilapangan swab puluhan kali rapid puluhan kali alhamdulillah masih negatif. Nah ini yang kita berdayakan," kata Dokter Tirta.