Bisakah COVID-19 Sembuh dengan Obat Herbal?

Ilustrasi obat herbal.
Sumber :
  • Pixabay/Vijayanarashimha

VIVA – Beberapa hari belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kabar penemuan 'obat' yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19. Kabar ini ramai diperbincangkan usai muncul video YouTube bertajuk "Bisa Kembali Normal? Obat COVID-19 Sudah Ditemukan!! (Part 1)”.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Dalam video itu, Hadi Pranoto yang diwawancarai oleh musisi Anji menjelaskan bahwa dia telah menemukan antibodi COVID-19 sebagai 'obat' yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19. Ia bahkan yang telah meramu sendiri obat pencegah COVID-19 tersebut.

Baca juga: Kata Gubernur Osaka, Obat Kumur Povidone-iodin Ampuh Obati COVID-19

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Saat ditemui awak media di Rumah Makan Leuit Ageung, Kota Bogor, Senin 3 Agustus 2020, Hadi Pranoto menjelaskan obat antibodi COVID-19 itu berupa ramuan herbal yang diklaim bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19.

Tapi, apakah benar jamu herbal dapat menyembuhkan COVID-19? Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litabangkes Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Akhmad Saikhu, M.Sc.PH menjelaskan bahwa untuk menyembuhkan COVID-19 yang digunakan adalah obat antivirus.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Sampai saat ini kita ketahui bahwa COVID-19 ini disebabkan oleh virus. Jadi,  obat satu-satunya adalah antivirus," kata dia dalam diskusi Obat Tradisional untuk COVID-19 Sudah Adakah?, yang ditayangkan secara streaming di YouTube BNPB, Rabu 5 Agustus 2020.

Akhmad juga menjelaskan bahwa saat ini obat antivirus tersebut tengah dalam proses penelitian. Dan, obat antivirus ini sedang dalam tahap uji klinik tahap 3 di Indonesia.

Baca juga: Hati-hati Klaim Produk Herbal Sebagai Penyembuh COVID-19

Terkait penggunaan herbal atau jamu untuk menyembuhkan COVID-19, Akhmad menjelaskan bahwa jamu ini dipergunakan untuk meringankan gejala COVID-19 dengan penyakit penyerta (komorbid).

"Dari data Kemenkes kan ada beberapa kasus COVID-19 dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, jantung, PPOK, ginjal, asma. Penyakit ini bisa memperberat kondisi pasien yang menderita COVID- 19, nah jamu atau herbal bisa dipakai untuk meringankan gejala penyakit penyerta itu tadi," jelas dia.

Akhmad menjelaskan, pihaknya juga telah mengembangkan jamu saintifik untuk memberikan bukti atau eviden bahwa jamu yang ada di Indonesia ini cukup aman dan berkhasiat. Dari 12 ramuan jamu itu ternyata ada yang bisa digunakan untuk menurunkan gejala penyakit penyerta pada pasien COVID-19. Misalnya penyakit hipertensi, pihaknya telah memiliki komposisi jamu untuk meringankan gejala penyakit penyerta untuk hipertensi ringan.

"Kita punya jamu untuk hipertensi ringan, komposisinya seledri, pegagan, daun kumis kucing, rimpang temulawak, rimpang kunyit dan meniran. Rimpang temulawak dan rimpang kunyit ini serta meniran efeknya analgetik dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh," jelas Akhmad.

Baca juga: Jaga Kesehatan Fisik dan Mental untuk Lawan COVID-19, Ini Caranya

Selain itu, ada juga jamu untuk menurunkan gejala gula darah tinggi. Jamu itu terdiri dari komposisi daun salam, herbal sambiloto, kulit kayu manis, dan rimpang temulawak.

"Untuk kulit kayu manis ini ini efeknya menurunkan gula darah, rimpang temulawak yang memiliki kurkuminoid yang terbukti antidiabetik," jelas Akhmad.

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Dewan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) José Manuel Barroso.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Ketua Dewan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Jose Manuel Barroso berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia dalam upaya memperkuat imunisa

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024